Jum'at, 19 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Pemerintah Petakan Empat Permasalahan Klasik UMKM di Sulsel

Foto Berita Pemerintah Petakan Empat Permasalahan Klasik UMKM di Sulsel
WE Entrepreneur, Makassar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah mengidentifikasi empat permasalahan klasik UMKM di daerahnya. Permasalahan tersebut tengah dicarikan solusi dengan berbagai program inovasi. Salah satunya dengan menggelar pelatihan melibatkan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) guna peningkatan kualitas, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun produk.?

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Syamsu Alam, memaparkan permasalahan pertama adalah minimnya kualitas SDM yang berimbas pada kualitas produk. Hal tersebut diperparah masih amburadulnya manajemen usaha dan keuangan UMKM. "Untuk mengatasi dua permasalahan klasik itu, pelatihan demi pelatihan diharapkan menjadi solusinya," kata Syamsu, di sela acara Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dekranas, di Makassar, belum lama ini.

Permasalahan ketiga, Syamsu menjelaskan minimnya akses permodalan. Pelaku usaha yang baru merintis usaha kebanyakan kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank. Bank kecenderungan ogah mengambil risiko untuk menyalurkan kredit pada UMKM yang belum teruji. Untuk mengatasinya, pihaknya siap menjadi fasilitator. Syamsu menyebut sengaja mengundang pihak perbankan dalam acara Kemenkop-Dekranas di Makassar untuk mendekatkan perbankan dengan UMKM.?

"Sengaja dihadirkan pihak perbankan sebagai pemateri dalam pelatihan ini. Semoga bisa didapatkan pengetahuan dari situ dan dimanfaatkan untuk memperoleh akses modal. Kalau tidak diberi modal, hubungi saya supaya nanti saya coba fasilitasi. Tidak boleh kegiatan hanya sebatas seremonial, harus ada tindak lanjut yang nyata," papar Syamsu di hadapan 272 pelaku usaha se-Sulsel.

Permasalahan keempat alias terakhir, Syamsu mengungkapkan perihal produktivitas UMKM yang masih kurang. Ditambah lagi permasalahan akses pemasaran yang sangat terbatas. Jaringan UMKM pada awal merintis usaha biasanya masih dalam skala kecil sehingga butuh bantuan pemerintah untuk pengembangan. "Belum lagi permasalahan kemasan yang cukup mempengaruhi daya saing produk," jelasnya.

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Bintang Puspayoga, mengatakan empat permasalahan klasik yang dibeberkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel sebenarnya terjadi di daerah lain di Indonesia. Untuk mengatasinya, tidak sebatas dibutuhkan program inovasi, melainkan sinergitas seluruh pihak. "Semoga kita bersama bisa meminimalisir permasalahan-permasalahan klasik tersebut," ucap dia.

Bintang menuturkan pelatihan dari Kemenkop-Dekranas mesti dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas UMKM. Harapan Bintang, UMKM di Sulsel mampu bersaing di pentas nasional dan internasional. "Harus ada upaya nyata untik mendorong peningkatan UMKM. Toh prospek untuk berkembang cukup besar," ujar istri Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga itu.

Dalam pelatihan bertajuk 'Sinergi Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas' terdapat empat deputi lingkup kementerian yang terlibat. Adapun enam ragam pelatihan meliputi bimbangan teknis pengembangan desain produk kriya, diklat perkoperasian, diklat kewirausahaan dan bimbingan teknis penataan manajemen KSP/USP Koperasi.?

Selanjutnya, Kemenkop-Dekranas juga mengagendakan sosialiasi program Kredit Usaha Rakyat dan sosialisasi program Izin Usaha Mikro dan Kecil. Beragam pelatihan tersebut mengiring rangkaian pelaksanaan puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang dipusatkan di Makassar. Harkopnas sekaligus Kongres Koperasi di Makassar akan dihadiri Presiden Joko Widodo alias Jokowi.?

Tag: Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Makassar, Syamsu Alam Ibrahim

Penulis: Tri Yari Kurniawan

Editor: Vicky Fadil

Foto: Tri Yari Kurniawan