Mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, telah mengukir jejak yang menginspirasi dunia bisnis dan investasi dengan membangun reputasi yang tangguh sebagai seorang profesional berpengalaman.
Dalam perjalanannya, ia meniti kariernya mulai dari posisi bankir di Citibank hingga mendirikan Ancora Capital pada tahun 2008.
Dalam waktu singkat setelah didirikan, perusahaannya menunjukkan daya tarik sebagai kekuatan baru di dunia bisnis. Ancora Capital berhasil memperoleh kepemilikan saham di beberapa perusahaan lain.
Baca Juga: Gita Wirjawan Soroti Paradoks dan Tantangan dalam Perubahan Tatanan Dunia
Dalam kesempatan wawancara bersama Putri Tanjung, CEO CXO Media, Gita Wirjawan mengatakan bahwa menjadi pengusaha adalah profesi yang luar biasa. Ia termotivasi melihat para pengusaha yang ditemuinya saat bekerja di bank.
“Jadi selama puluhan tahun jadi bankir, saya berinteraksi dengan banyak sekali pengusaha. Itu dalam hati kayaknya keren juga nih, kalau mereka bisa, kok saya enggak bisa. Terus akhirnya saya diminta untuk masuk ke pemerintahan, jadi saya berhenti selama lima tahun, kemudian saya melanjutkan lagi sebagai pengusaha,” ucap Gita Wirjawan, dikutip dari kanal Youtube CXO Media pada Senin (21/8/2023).
Menurut Gita, membangun jejak sebagai pengusaha dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan dunia bisnis secara luas.
“Yang membuat saya ke-trigger karena saya bantuin banyak sekali pengusaha dan institusi, yang mana saya pikir kayaknya saya bisa nih. Itu membuat sesuatu itu sangat baik karena kalau kita jadi pengusaha, kita menciptakan lapangan pekerjaan dan itu memberikan saya perasaan yang luar biasa,” jelasnya.
Gita menjalankan berbagai investasi di berbagai instansi untuk mencari peluang bisnis. Tak membutuhkan waktu yang lama, perusahaan yang didirikannya mendapatkan keuntungan yang memuaskan.
“Nah, jadi waktu di awal saat kita bikin private equity, terus kita mengelola dana dari beberapa institusi di luar. Terus kita investasikan dan alhamdulillah oke keuntungannya. Terus kita juga investasi di real estat sama di sumber daya alam tahun 2008,” tambahnya lagi.
Dalam usahanya mendirikan perusahaan, Gita menunjukkan bahwa pengusaha sukses harus memiliki keberanian untuk mengambil langkah-langkah yang tidak biasa dan berisiko.
“Kalau menurut saya untuk menjadi pengusaha, anak muda harus bisa berani mengambil risiko. Dia harus bisa mengelilingi dirinya dengan orang yang bisa mengisi kekurangan,” tuturnya.
Gita memberikan perhatian khusus pada kontras antara bisnis zaman dahulu dan bisnis modern. Ia menyoroti bisnis saat ini telah mengalami pergeseran menuju digitalisasi, meskipun masih terdapat kelemahan dalam hal minimnya perhatian terhadap isu perubahan iklim.
“Kalau sekarang percakapannya menurut saya lebih kaya. Kalau dulu, orang mau bisnis, delapan dari 10 orang maunya bisnis tambang, satu dan dua mungkin mau properti. Zaman saya masuk ke dunia usaha, yang mau bisnis garmen tuh belum banyak. Sekarang apa aja didigitalisasi dan dibisnisin, tapi menurut saya kita itu percakapan mengenai permasalahan perubahan iklim kurang,” tegas Gita.
Baca Juga: Strategi Sukses Pertahankan Bisnis saat Pandemi: Adaptasi, Inovasi, dan Diversifikasi