Pendiri FTX Sam Bankman-Fried dikabarkan kabur usai perusahaannya mengajukan kebangkrutan. Namun, ia membantah spekulasi di Twitter telah terbang ke Amerika Selatan untuk kabur.
Ketika ditanya apakah dia telah terbang ke Argentina,
Ketika desas-desus beredar di media sosial, dan ia ditanya apakah telah terbang ke Argentina, mantan kepala eksekutif itu mengatakan kepada Reuters melalui pesan teks bahwa dia berada di Bahama, markas perusahaan FTX.
Melansir Fox Business di Jakarta, Senin (14/11/22) pria berusia 30 tahun ini masih menjabat sebagai CEO hingga Jumat, namun mundur dari posisinya setelah 'kehinaan' bertubi-tubi.
Selain itu, dia juga membantah mentransfer USD10 miliar (Rp155 triliun) secara diam-diam dana pelanggan dari FTX ke penelitian perusahaan perdagangannya Alameda dan membantah menerapkan "pintu belakang" dalam sistem pembukuan FTX.
Dalam rilisnya, FTX mengatakan John J. Ray III telah ditunjuk sebagai CEO sebagai penggantinya. FTX juga mengatakan bahwa mereka memindahkan dana ke penyimpanan offline setelah melaporkan transaksi yang tidak sah.
Analis mengatakan aset bernilai jutaan dolar telah ditarik dari platform.
Kesepakatan penyelamatan dengan Binance yang gagal, malah memperburuk keadaan FTX. Binance mengutip tanda bahaya yang muncul selama proses uji tuntas.
"Saya telah bangkit, dan seharusnya melakukan lebih baik," cuit Bankman-Fried dalam utas panjang pada hari Kamis.