CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan orang-orang yang meragukan investasi metaverse yang sedang Zuckerberg kerjakan, suatu hari akan menyesal. Zuckerberg mengatakan bahwa orang-orang akan melihat ke belakang beberapa dekade dari sekarang dan mendiskusikan pentingnya proyek ini.

Lebih dari satu tahun lalu, perusahaannya Facebook mengubah citra menjadi Meta dan memfokuskan investasinya ke metaverse. Meski telah menghadapi reaksi dengan pengiklan mulai menarik kembali pengeluaran di tengah perlambatan ekonomi, Zuckerberg tetap menggencarkan investasinya.

"Saya mengerti bahwa banyak orang mungkin tidak setuju dengan investasi ini, tapi ... Saya pikir itu akan menjadi kesalahan untuk tidak fokus pada salah satu bidang yang menurut saya akan menjadi fundamental penting untuk masa depan," katanya pada panggilan pendapatan triwulanan dengan investor dan reporter.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Tahun 2012: Kami Hadir Bukan untuk Menghasilkan Uang

"Saya pikir itu adalah beberapa pekerjaan paling bersejarah yang kami lakukan. Saya pikir orang akan melihat kembali beberapa dekade dari sekarang dan berbicara tentang pentingnya pekerjaan yang dilakukan di sini," tambahnya, melansir Yahoo Finance di Jakarta, Selasa (1/11/22).

Sejauh ini, investasi metaverse Meta, Reality Labs, telah melaporkan kerugian yang lebih besar daripada PDB banyak negara kecil. Pada kuartal ketiga, Reality Labs telah melaporkan kerugian USD20 miliar (Rp312 triliun) sejak awal tahun lalu.

Investasi besar-besaran itu telah menyebabkan setidaknya satu investor terkemuka di Meta mempertanyakan arah yang dipimpin Zuckerberg.

Pada hari Senin, Brad Gerstner, CEO Altimeter Capital, menerbitkan surat terbuka kepada Zuckerberg dan dewan direksi Meta yang memohon kepada perusahaan untuk membendung kerugian terkait Reality Labs dan fokus pada bisnis intinya yang menghasilkan keuntungan.

"Saya pikir mereka yang sabar dan berinvestasi bersama kami akan mendapat imbalan," ujar Zuckerberg.