Sabtu, 23 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Krisis Hingga Di-PHK, Sandiaga Uno Bisa Jadi Pengusaha Berkat Istri Jual Cincin

Foto Berita Krisis Hingga Di-PHK, Sandiaga Uno Bisa Jadi Pengusaha Berkat Istri Jual Cincin
WE Entrepreneur, Jakarta -

Menjadi pengusaha adalah perjalanan panjang bagi seorang Sandiaga Uno. Tanpa support sang istri, Nur Asia Uno yang turut menjual cincin untuk membantu suami, Sandi mungkin tak ada hingga hari ini.

Setelah di PHK pada tahun 1997, Sandi yang berkarir di luar negeri akhirnya kembali ke Jakarta tanpa pekerjaan, tanpa tempat tinggal. Sandi pun akhirnya tinggal dengan orang tuanya. Setelah itu sang istri menjual cincin untuk sewa rumah hingga membantu memberikan modal Sandi untuk memulai usaha.

Dalam video YouTube "Banyak cobaan pada Krisis Moneter, Sandiaga Uno tetap bangkit - Daniel Tetangga Kamu", Sandi berujar saat pandemi kemarin, ia tak ingin karyawannya merasakan pahitnya di PHK seperti dirinya. Oleh karena itu, Sandi meminta seluruh jajarannya agar menjadikan PHK sebagai opsi paling terakhir di saat segala upaya tak bisa dilakukan lagi.

Baca Juga: Milenial Wajib Tau! Ini 4 Pilar Mindset Pengusaha yang Dipegang Teguh Sandiaga Uno

Meski demikian, Sandi mengakui bahwa momen ia di PHK justru menjadikan berkah yang besar untuknya karena dengan melalui itulah ia menjadi pengusaha.

"Kegagalan itu merupakan anak tangga menuju kesuksesan," ujar Sandi.

Sambil berkelakar, Sandi juga mengatakan bahwa investor pertamanya adalah sang istri. Ibu Nur Asia yang kerap disapa Mpok Nur ini juga menceritakan pengalamannya yang menemani Sandi di titik terendah hidupnya. Ia mengatakan jika ia dan Sandi tidak melewati masa-masa itu, mungkin mereka akan menjadi orang yang sombong karena sudah diberi kesuksesan di usia muda. Terlebih, saat itu Sandi sangat memanjakan Nur.

Namun, di saat sulit itulah Nur meyakinkan Sandi untuk membuka konsultasi keuangan dengan klien pertamanya adalah Dahlan Iskan. Dan benar saja setelah restrukturasi perusahaan, bisnis itu pun berhasil dan berjalan lancar. Honor dari Dahlan Iskan juga disimpan, bahkan dilaminating oleh Sandi untuk menjadi motivasi dirinya.

"Tapi memang Tuhan tuh baik. Di saat saya berserah diri, sudah ikhlas karena memang semuanya titipan, di saat itulah Tuhan mengembalikan bahkan dalam kurun waktu tidak sampai satu tahun," ujar Nur.

Nur juga mengatakan ia ingin membuktikan bahwa ia bukanlah istri yang hanya menerima saat suami senang, tetapi juga menemani saat suami susah, meski harus jual aset dan cincinnya. Bahkan, Sandi juga sampai menggadai rumah mertuanya. Tetapi dalam 1,5 tahun, ia berhasil melunasi dan rumah itu pun dibeli pada tahun 2006 sambil memantapkan landasan bisnis perusahaannya.

"Memang pada akhirnya krisis itu membentuk kita," tukas Sandi.

Saat krisis itu, Sandi juga turut mendalami Al Qur'an dan maknanya. Hingga saat ini, guru ngaji yang mengajari Sandi sampai tidak percaya bahwa salah satu anak didiknya bisa menjadi calon wakil presiden. Oleh karena itu, saat krisis 2008-2009, hingga krisis pandemi 2020 kemarin, Sandi dan Nur Asia bisa lebih stabil. Lewat kejadian itu pula Sandi bisa lebih relijius dengan mengkhatamkan Al Qur'an, dan lebih memahami konsep kerja ikhlas.

Hingga pada akhirnya di tahun 2014, Prabowo Subianto menjadikan Sandiaga Uno sebagai juru bicara. Meski awalnya enggan, tetapi keluarga Sandi sudah menyetujui untuk terjun ke politik. Sandi sendiri tidak menjadikan itu sebagai investasi, melainkan sebagai kontribusi kembali kepada negara. Oleh karena itu Sandi tidak ingin hitung-hitungan.

"Saya tidak mencampuri bisnis dengan politik, itu toxic," ujar Sandi seraya menambahkan bahwa bisnisnya dikelola secara profesional oleh generasi-generasi muda.

Sandi juga ingin menjadikan politik itu asyik bagi anak muda, bukan ajang pecah belah atau menjatuhkan. Nur Asia juga melihat Sandi diberikan berkah dari Tuhan untuk bisa terjun ke politik dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.

Video lengkapnya:

Tag: Sandiaga Salahuddin Uno, Nur Asia Uno

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Kemenparekraf