Investor miliarder dan pengusaha teknologi Chamath Palihapitiya mengatakan bahwa satu sektor kripto bisa berada di tengah siklus hype sesaat. Dalam podcast All-In baru, CEO Social Capital ini membahas penurunan besar-besaran volume perdagangan di pasar token non-sepadan (NFT).

Palihapitiya menggunakan contoh Burning Man dan Coachella, dua festival musik berskala besar yang bertujuan untuk menjadi unik tetapi mungkin pada akhirnya menjadi hal yang sama.

Baca Juga: Kata Miliarder AS Soal Crypto: Meski Sedang Rugi, Industri Ini Tidak Akan Mati

Miliarder ini membandingkan dua festival musik dengan NFT dan pasar seni umum.

""Semua ini mencoba untuk mengatakan, selain lompatan mendasar dalam sains, tidak banyak hal baru di dunia," ujarnya, mengutip The Daily Hodl di Jakarta, Rabu (7/9/22). "Dan ini terjadi di NFT, dan saya yakin pada fase pertama dalam berbagai gerakan seni, itu juga terjadi. Ini mungkin terjadi di banyak pasar lain juga, jadi hal-hal ini sama saja, bukan berbeda."

"Coachella dan Burning man: sama. NFT dan bagian dari pasar seni: sama," ujar Palihapitiya. "Tidak perlu berbeda, Anda bisa menikmatinya karena menurut Anda itu keren."

Menurut DappRadar, volume perdagangan di pasar NFT terkemuka, OpenSea, mencapai level terendah dalam satu tahun ini sejak awal pekan lalu.