Suasana dunia tengah bergejolak parah. Dengan saham turun dan minyak mentah serta komoditas lainnya naik lebih tinggi. Pejabat AS meningkatkan kemungkinan sanksi minyak Rusia. Saat-saat inilah dunia menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Ukraina akibat invasi Rusia. Lebih dari satu juta orang telah melarikan diri dari pertempuran.
Dengan latar belakang pergolakan geopolitik yang tidak dapat diprediksi dan berbahaya, beberapa saran investasi selama masa perang dari Warren Buffett pemilik Berkshire Hathaway, mungkin bisa membantu.
Baca Juga: Warren Buffett Borong Saham Raksasa Minyak, Miliarder Ini Protes Gak Suka, Lho Kenapa?
“Satu hal yang bisa Anda yakini adalah jika kita terlibat dalam perang yang sangat besar, nilai uang akan turun — itu terjadi di hampir setiap perang yang saya ketahui. Hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah memegang uang selama perang,” katanya, sebagaimana dikutip dari Market Watch di Jakarta, Selasa (8/3/22).
Buffett membeli saham pertamanya pada tahun 1942 ketika faktor makro tidak terlihat bagus. Ia bersikeras bahwa investor akan terus terang menjadi jauh lebih baik saat memiliki aset produktif selama 50 tahun ke depan daripada selembar kertas.
Kekhawatiran kenaikan inflasi dan perlambatan pertumbuhan akibat pandemi COVID-19 membebani pikiran beberapa investor sebelum perang di Eropa mendorong lonjakan harga komoditas. Bahkan jika pertempuran selesai, masih ada risiko kerusakan. Jadi, di tengah perang, berinvestasi justru hal yang baik.