Pendiri Alibaba Group, Jack Ma akhirnya kembali membuat penampilan publik yang langka pada hari Senin kemarin. Ma terlihat berpartisipasi dalam sebuah upacara di sebuah sekolah dasar di pulau tropis Hainan. Ini menjadi pertunjukan publik pertamanya sejak kembali ke China pada November dari perjalanan studi Eropa.
Miliarder berusia 57 tahun ini mengambil bagian dalam Prakarsa Guru Pedesaan tahunan di Changhao Central School, di mana ia berpartisipasi dalam panggilan video dengan 100 guru pedesaan dari 24 provinsi di seluruh negeri, menurut sebuah posting dari The Jack Ma Foundation di situs web microblogging Weibo.
Baca Juga: Heboh!! Perusahaan Jack Ma Tak Lagi Terima Pembelian dari Palestina, Lho Kenapa?
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (12/1/22) Inisiatif Guru Pedesaan ini didirikan oleh Ma pada tahun 2015 untuk mendukung para guru yang bekerja di pedesaan China.
Sebelum pandemi, Ma telah mengundang guru pedesaan ke pulau Hainan di China selatan selama lima tahun berturut-turut untuk mempersembahkan 100 guru paling berprestasi dengan hibah tunai masing-masing 100.000 yuan (Rp224 juta) untuk mendukung pendidikan pedesaan. Acara tersebut telah diadakan secara online dalam dua tahun terakhir karena Covid-19.
Ma terlihat duduk di ruang kelas di depan papan tulis yang menunjukkan tanggal dan nama sekolah, menurut klip video pendek yang diposting online. Ma mengatakan dia berharap untuk melanjutkan kampanye membantu guru pedesaan. Ia juga menambahkan bahwa, "Saya belum melakukan cukup dan kemampuan saya terbatas."
Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Ma telah berjanji untuk bertemu dengan guru pedesaan setiap tahun pada tanggal 8 bulan terakhir dalam kalender lunar China, yang dikenal sebagai Festival Laba.
Sebagai salah satu pengusaha paling terkenal di China, keberadaan Ma belakangan ini diawasi dengan ketat, terutama setelah perusahaan yang ia dirikan, termasuk Alibaba dan afiliasi fintechnya Ant Group berada di bawah pengawasan peraturan di tengah tindakan keras Beijing yang intensif terhadap sektor teknologi.
Yayasan Ma telah memberikan dana dan dukungan kepada 100 kepala sekolah sekolah pedesaan dan 700 guru pedesaan, menurut pernyataan terpisah dari kelompok tersebut.