Minggu, 24 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Ada Jack Ma, 3 Miliarder China Ini Jadi Pengusaha Dunia Paling Boncos Tahun Ini

Foto Berita Ada Jack Ma, 3 Miliarder China Ini Jadi Pengusaha Dunia Paling Boncos Tahun Ini
WE Entrepreneur, Jakarta -

Tahun ini menjadi tahun yang dramatis bagi orang-orang terkaya di dunia. Sebagai sebuah kelompok, 2.660 miliarder memperoleh kekayaan sekitar USD1,6 triliun dari Januari hingga awal Desember. Meskipun nilainya semakin besar, ada beberapa miliarder yang juga mendulang kerugian.

Sejauh ini, kerugian paling besar dirasakan para miliarder China, salah satunya Jack Ma dan Hui Ka Yan yang perusahaannya, Evergrande Group berutang USD300 miliar. Berdasarkan data yang dirilis Forbes, berikut perincian kerugian mereka.

Baca Juga: China Makin Ketat, Miliarder Hong Kong Langsung Panik Tarik IPO Asuransi FWD di AS!

1. Colin Zheng Huang

Turun: USD40,2 miliar (Rp573 triliun)

Kekayaan bersih: USD22,4 miliar (Rp319 triliun)

Tindakan keras peraturan China telah sangat merugikan Colin Zheng Huang, pendiri platform e-commerce Pinduoduo. Miliarder itu kehilangan 64% kekayaannya tahun ini karena saham Pinduoduo turun dengan jumlah yang hampir sama.

Perusahaan ditekan oleh penyelidikan antitrust luas yang mengancam raksasa internet China. Perusahaan berusia enam tahun itu semakin diguncang oleh pengunduran diri mendadak Huang sebagai ketua pada bulan Maret, sama seperti Pinduoduo mengambil alih Alibaba sebagai perusahaan e-niaga terbesar di negara itu diukur dengan pembeli aktif tahunan. Sahamnya turun 21% setelah meleset dari ekspektasi pendapatan kuartalan di bulan November.

2. Jack Ma

Turun: USD21,4 miliar (Rp305 triliun)

Kekayaan bersih: USD37 miliar (Rp528 triliun)

Jack Ma merupakan pendiri Alibaba yang pernah menjadi orang terkaya di China dan salah satu taipan yang paling vokal. Jack Ma menghabiskan sebagian besar tahun 2021 jauh dari mata publik setelah regulator pemerintah mengambil tindakan keras terhadap perusahaannya.

Regulator China pertama kali membatalkan IPO yang direncanakan oleh Ant Group senilai USD35 miliar (Rp500 triliun) pada November 2020. Kemudian memukul Alibaba dengan denda USD2,8 miliar (Rp40 triliun) pada bulan April. Alibaba pun mendapatkan hukuman antimonopoli tertinggi yang pernah diterapkan di China dengan tuduhan bahwa Alibaba melanggar aturan anti-monopoli. Kapitalisasi pasar Alibaba turun lebih dari 46% sepanjang tahun ini, memangkar USD37 miliar dari kekayaannya, turun 37%.

3. Hui Ka Yan

Turun: USD18 miliar (Rp257 triliun)

Kekayaan bersih: USD9,1 miliar (Rp129 triliun)

Hui Ka Yan adalah salah satu miliarder pecundang terbesar untuk tahun kedua berturut-turut. Dia telah mengeluarkan miliaran uang di tengah krisis keuangan yang sedang berlangsung di China Evergrande Group. Raksasa real estat yang ia dirikan dan pimpin gagal bayar utang kepada investor global untuk pertama kalinya pada bulan Desember dan pada 15 Desember diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong dengan nilai setara dengan USD0,19 per saham.

Hui pun berjuang untuk menjaga perusahaan tetap hidup, ia dilaporkan baru-baru ini menyuntikkan USD1 miliar dari kekayaan pribadinya ke pengembang yang diperangi dan juga dipaksa untuk menjual saham yang telah dia janjikan.

Dia juga berada di bawah tekanan baru untuk mempercepat restrukturisasi kewajiban Evergrande senilai USD300 miliar (Rp4.283 triliun) karena kekhawatiran menggelembung tentang potensi krisis utang yang lebih besar di pasar real estat China. Forbes menghitung bahwa Hui dibayar USD8 miliar (Rp114 triliun) dalam bentuk dividen Evergrande dari 2009 (ketika go public) hingga 2020.

Tag: miliarder, China (Tiongkok), Jack Ma, Hui Ka Yan, Colin Zheng Huang

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters