Senin, 25 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

The Real Sultan! Ketagihan Main Dota & Call of Duty, Pangeran Arab Langsung Beli Saham Perusahaannya

Foto Berita The Real Sultan! Ketagihan Main Dota & Call of Duty, Pangeran Arab Langsung Beli Saham Perusahaannya
WE Entrepreneur, Jakarta -

Kehadiran game online ternyata sangat diminati selama bertahun-tahun oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), putra Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud. Alhasil, melalui Saudi Public Investment Fund (PIF) yan diketahui oleh Pangeran MBS dilaporkan menggelontorkan USD3 miliar pada tahun 2020 kemarin untuk berinvestasi di perusahaan game.

PIF memborong 14,9 juta lembar saham Activision Blizzard yang merupakan pemilik game 'Call of Duty'. Selain itu, ia juga memborong 7,4 juta lembar saham Electronic Arts (EA) dan 3,9 juta lembar saham Take-Two Interactive.

Selain Call of Duty (CoD), Pangeran Salman rupanya juga gemar bermain Dota 2. Ia bahkan dikenal sebagai urban legend di komunitas Steam. Bahkan, Pangeran MBS telah menghabiskan USD40.000 (Rp574 juta) untuk level battle pass TI10 tertinggi, yaitu level 107.584.

Baca Juga: Sultan Nggak Main-Main, Raffi Ahmad Resmi Bangun Rans Prestige Sportstainment di Kawasan Elit

Meski demikian, ia tidak mengakui secara terbuka bahwa akun steam “Purrrrrfect Angelic Cake Yuki” adalah miliknya. Nama akun tersebut juga kerap kali berubah, namun masyarakat meyakini bahwa akun itu adalah milik Pangeran MBS.

Tak sampai di situ, Pangeran MBS juga memberikan kontribusi terbesar dalam kompetisi The International 10 yang memberikan USD11.000 (Rp157 juta).

Dalam profil Dota-nya, Crystal Maiden adalah karakter yang paling sering dimainkannya yakni sekitar 1.500 pertandingan dengan tingkat kemenangan 52,46%.

Selain itu, di inventory-nya juga terdapat item-item langka, seperti Regalia Golden Nether Lord yang hanya ada 25 unit di dunia. Dan item 'sultan' seperti Axe of Phractos dan Monarch Bow yang harganya mencapai USD1.563 (Rp22,4 juta). 

Tag: Mohammed bin Salman Al Saud, Game Online

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/Saudi Royal Court/Bandar Algaloud