Mantan istri Jeff Bezos yang juga salah satu orang terkaya di dunia, MacKenzie Scott telah merasakan hal berharga dari filantropi yang sebenarnya. Hal tersebut tertuang dalam sebuah esai berjudul "Tidak Ada Tanda Dolar Saat Ini". Scott memahami betul arti kata berbagi.
Melansir Geek Wire di Jakarta, Kamis (9/12/21) Scott telah melakukan hal itu sejak menceraikan pendiri Amazon Jeff Bezos pada 2019 lalu.
Sebagai bagian dari komitmennya pada Giving Pledge, janji orang-orang kaya untuk memberikan sebagian besar kekayaan mereka untuk filantropi, Scott telah memberikan USD1,67 miliar (Rp23,9 triliun) pada Juli 2020; USD4 miliar (Rp57,3 triliun) pada Desember 2020; dan USD2,7 miliar (Rp38,7 triliun) pada Juni lalu.
Baca Juga: Tak Hanya Fokus ke Luar Angkasa, Jeff Bezos Buktikan Sumbang Rp6,3 Triliun untuk Perubahan Iklim
Melalui esai yang ia tulis, Scott ingin pembaca menemukan nilai dalam definisi sebenarnya dari filantropi dan bagaimana hal itu berlaku untuk lebih banyak dari kita daripada hanya dorongan kemanusiaan dari 1%.
Definisi kamus yang sebenarnya, yang dia sebut "inklusif dan indah" mendefinisikan filantropi sebagai "cinta umat manusia"; “keinginan untuk memajukan kesejahteraan orang lain”; “sumbangan yang murah hati untuk tujuan yang baik”; dan "pekerjaan kebaikan praktis."
Tampaknya Scott mengakhiri tahun ini dengan memberikan hadiah kepada lusinan atau ratusan organisasi seperti yang telah dilakukannya tiga kali lainnya. Tetapi dia menyerahkannya kepada organisasi-organisasi itu untuk menarik perhatian pada diri mereka sendiri dan berapa pun jumlah yang mereka terima.
“Berapa banyak atau sedikit uang berpindah tangan tidak menjadikannya filantropi. Niat dan upaya menjadikannya filantropi. Jika kita mengakui kesamaan semuanya, akan ada lebih banyak lagi. Itu sebabnya saya terus mengacu pada apa yang saya miliki," tulis Scott.
Dalam esai itu juga tertulis bahwa Scott sejatinya tak ingin terlalu difokuskan pada media, ia berharap media bisa berfokus pada kontribusi lembaga-lembaga tersebut.
Scott mengatakan bahwa orang kaya secara finansial dan kontribusi mereka untuk kesejahteraan orang lain tidak pantas mendapatkan perhatian yang tidak proporsional yang diberikan kepada mereka.
Apa yang hilang dalam fokus pada ultra-kaya adalah pemberian informal dari orang ke orang, atau pidato dan demonstrasi kemanusiaan yang keduanya memiliki nilai sosial dan ekonomi raksasa, kata Scott.
Dia menyimpulkan bahwa pendekatannya terhadap filantropi bukanlah satu-satunya cara. Itu hanya satu sumber daya dan peluang yang menginspirasinya.