Seorang miliarder asal Belgia, Marc De Mesel ditangkap pihak berwenang usai memberikan hadiah kepada kekasihnya yang berusia 21 tahun. Diketahui, hadiah tersebut berupa uang tunai senilai USD914.920 atau setara dengan Rp13,1 miliar.
Melansir Standard Media di Jakarta, Selasa (30/11/21) Assets Recovery Agency (ARA) membekukan rekening kekasih miliarder tersebut, Felesta Njoroge, selama 90 hari.
ARA menduga uang tersebut merupakan hasil pencucian uang, dan karenanya mengajukan permohonan pembekuan rekening Njoroge.
Baca Juga: China Makin Garang, Telurkan Miliarder Lagi dari Sektor Energi Hijau! Hartanya...
De Mesel menginformasikan pemberian hadiah ini melalui unggahan video di media sosial. Ia mengaku telah mengikuti prosedur yang benar, seperti mengisi dokumen bank, dan lain sebagainya.
De Mesel merupakan orang Belgia, yang diyakini sebagai miliarder cryptocurrency. Ia menunjukkan dalam dokumen deklarasi bahwa Njoroge bebas menggunakan uang untuk mengamankan keamanan finansial untuk anak-anak masa depan kita.
Namun setelah uang masuk ke rekening sang kekasih, detektif dari Directorate of Criminal Investigations (DCI) Afrika justru menggerebek rumah mereka.
De Mesel merasa didiskriminasi karena kejadian ini terjadi tanpa pemberitahuan, pemanggilan atau pertanyaan. Mereka tiba-tiba ditangkap di rumahnya.
"Mereka menyita laptop, telepon dan paspor saya, dibawa pergi dengan diborgol, serta pacar saya yang sedang hamil, saya tidak menyangka. Ternyata kami diyakini sebagai bagian dari skema pencucian uang karena hadiah bank yang saya buat untuk pacar saya, dan untuk itu kami telah menyerahkan dokumen yang diminta ke bank. Kami tidak merasa aman lagi di Kenya," jelasnya dari laman kenyans.co.ke.
Sementara itu, kekasih Mesel kini sedang dicari oleh Assets Recovery Agency (ARA).
“Ada alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa dana yang disimpan dalam rekening atas nama termohon adalah dana haram di mana tergugat terlibat dalam skema pencucian uang yang dirancang untuk menyembunyikan dan menyamarkan sifat, lokasi sumber dan pergerakan uang. dana,” tulis ARA dalam sebuah keterangan.