Wakil Ketua Berkshire Hathaway, Charlie Munger yang juga tangan kanan seorang Warren Buffett telah membahas pentingnya bersabar saat mengelola portofolio. Pasalnya, berinvestasi jangan sampai seperti berjudi. Investor yang membeli saham yang dinilai terlalu tinggi hari ini pada dasarnya berjudi daripada berinvestasi.
“Dunia ini penuh dengan penjudi bodoh dan mereka tidak akan melakukannya sebaik investor yang sabar,” ujar Munger sebagaimana dikutip dari Guru Focus di Jakarta, Jumat (19/11/21).
Bagi beberapa investor, selalu sulit menempatkan peristiwa pasar saham hari ini ke dalam perspektif. Entah pasar akan bull atau bear, emosi dapat membuatnya lebih menantang bagi investor mana pun untuk melihat gambaran yang lebih besar.
Baca Juga: Cuan Cuan! Warren Buffett Raup Cuan Jumbo Ratusan Persen dari Investasi di Mobil Listrik China
Namun, rata-rata pasar bull sebelumnya telah berlangsung selama sekitar tiga tahun dan menghasilkan keuntungan sekitar 110%. Meskipun pasar bull saat ini berada di belakang kedua angka tersebut, fakta bahwa ada 26 pasar bear sejak tahun 1928 menunjukkan bahwa investor yang sabar yang justru siap menunggu peluang pembelian yang lebih baik. Mereka kemungkinan besar akan dihargai berkali-kali selama masa hidup mereka.
Mengingat fakta-fakta tersebut dapat mempermudah seseorang untuk menghindari pembelian saham yang dinilai terlalu tinggi dengan harapan saham tersebut akan naik lebih jauh. Dengan bersabar menunggu saat yang tepat justru akan memberikan pengembalian yang luar biasa.
Untuk diketahui, kenaikan pasar saham baru-baru ini dapat menyebabkan beberapa investor mengambil risiko yang lebih besar. Mereka mungkin didorong oleh pengembalian tinggi yang dicapai dalam waktu singkat setelah kenaikan 100% S&P 500 sejak Maret 2020. Hal ini dapat membuat mereka percaya bahwa tren kenaikan akan berlanjut dan bahwa memperoleh margin keamanan saat membeli saham tidak diperlukan.
Namun, sudut pandang ini salah. Pasar saham memang bisa naik melampaui level saat ini dalam jangka pendek. Tetapi investor yang telah mengalami pasar bull sebelumnya tahu bahwa mereka pada akhirnya akan berakhir buruk.
Seringkali, mereka digantikan dengan periode volatilitas yang intens dan penurunan harga saham yang dengan cepat menghapus keuntungan yang diperoleh sebelumnya selama periode waktu yang berkelanjutan.