Miliarder investor Ray Dalio membunyikan bel alarm pada hari Kamis setelah inflasi di AS melonjak ke level tertinggi sejak 1990. Ia memperingatkan para pengikutnya bahwa kenaikan nilai portofolio sebenarnya tidak menandakan peningkatan kekayaan.
“Beberapa orang membuat kesalahan dengan berpikir bahwa mereka menjadi lebih kaya karena mereka melihat aset mereka naik harganya tanpa melihat bagaimana daya beli mereka terkikis,” tulis Dalio dalam sebuah posting di LinkedIn. "Yang paling terluka adalah mereka yang memiliki uang tunai."
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Jumat (12/11/21) Dalio, miliarder pendiri Bridgewater Associates ini telah lama dikenal karena pandangannya tentang aset yang lebih baik daripada uang tunai. Dalam periode kenaikan harga, katanya sebenarnya lebih penting untuk melihat apa yang dapat Anda beli dengan uang itu.
Baca Juga: Bukan Ekonomi, Miliarder Ray Dalio Lagi Ketakutan dengan Hal Ini!
“Ketika banyak uang dan kredit diciptakan, nilainya turun, jadi memiliki lebih banyak uang tidak selalu memberikan satu kekayaan atau daya beli lagi,” tulis Dalio. Ia pun menambahkan bahwa kekayaan nyata menjadi fungsi dari kapasitas produksi dari waktu ke waktu.
“Mencetak uang dan membagikannya tidak akan membuat kita lebih kaya jika uang itu tidak diarahkan untuk meningkatkan produktivitas.” lanjutnya.
Dalio memiliki peringatan tegas untuk AS dan mengatakan penting untuk mengingat implikasi dari perkembangan kebijakan.
“Tidak ada individu, organisasi, negara, atau kerajaan yang tidak gagal ketika kehilangan daya belinya,” tulisnya. “Amerika Serikat sekarang menghabiskan lebih banyak uang daripada menghasilkan dan membayarnya dengan mencetak uang yang sedang didevaluasi. Untuk meningkatkan kita harus meningkatkan produktivitas dan kerjasama. Saat ini kita berada di jalan yang salah.”