Bisnis tes PCR telah menyeret nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menko Luhut kedapatan memiliki saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia atau PT GSI, yang menjadi pemain besar di bisnis tes PCR ini.
Luhut diketahui memiliki saham secara tak langsung melalui dua perusahaan tambang yang terafiliasi dengannya, yakni PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi.
1. Berdiri tahun 2020
PT GSI terbentuk pada tahun 2020 usai pandemi Covis-19 menerjang Indonesia. Diketahui, sejumlah pengusaha besar lantas membentuk perusahaan bernama PT GSI. Salah satunya adalah Erick Thohir yang tak lain dan tak bukan adalah Menteri BUMN Indonesia.
Baca Juga: Bisnis PCR, Mahasiswa Berencana Demo di 24 Provinsi Desak KPK Periksa Luhut dan Erick Thohir
Erick memiliki saham melalui Yayasan Adaro yang merupakan perusahaan raksasa tambang batubara milik Garibaldi Thohir, kakak Erick Thohir.
2. Lab modern dan tes 5.000 per hari
Sebagai pemain besar, PT GSI menjalani bisnis utama tes PCR dan swab antigen. Mereka bisa melakukan tes sebanyak 5.000 per hari. PT GSI juga memiliki laboratorium yang modern dengan laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+.
Standar tersebut menjadikan laboratorium GSI dapat memberikan pelayanan yang masif, cepat dan akurat. Hasil tes PCR yang dilakukan di PT GSI bisa keluar di hari yang sama alias kurang dari 24 jam. Perusahaan juga menawarkan hasil 12 jam.
3. Layanan yang ciamik
Selain berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan, perusahaan ini juga menawarkan home service edngan datang ke rumah atau kantor bagi individu atau perusahaan.
Jam operasional perusahaan juga buka setiap hari tanpa libur. Dari Senin sampai Minggu, pukul 08.00-21.00 WIB. Berdasarkan laman resmi GSI Lab, perusahaan sudah memiliki lebih dari 1.000 klien dari berbagai perusahaan.
4. Luhut tidak ambil untung
Namun, usut punya usut, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi mengklaim bahwa Luhut kerap memberikan tes swab gratis untuk masyarakat kurang mampu dan petugas kesehatan garda terdepan, alih-alih mengambil keuntungan.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh Luhut melalui postingan akun Instagram-nya.
"Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia," jelas Luhut.