Krisis utang China Evergrande Group membuat satu dunia panik. Beberapa bahkan berpendapat bahwa ini bisa menjadi krisis yang mempengaruhi perekonomian global. Namun, miliarder investor Ray Dalio optimis bahwa semua dapat dikelola, meski pemberi pinjaman dirugikan oleh masalah pengembang properti tersebut.
“Investor akan tersengat – begitulah cara kerjanya,” ujar Dalio, pendiri hedge fund Bridgewater Associates dalam sebuah wawancara Selasa dengan Tom Keene di Bloomberg Television. “Sistem akan dilindungi karena dalam mata uangnya sendiri.”
Dikutip dari Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (22/9/21) Evergrande adalah pengembang properti terbesar di China yang memiliki utang USD300 miliar (Rp4.273 triliun). Mereka baru saja melewatkan pembayaran bunga yang jatuh tempo pada hari Senin untuk setidaknya dua kreditur bank terbesarnya.
Baca Juga: Hati-Hati Pencinta Kripto! Ray Dalio Peringatkan: Bitcoin Akan 'Dibunuh' Pemerintah Jika...
Alhasil, pengembang yang kekurangan uang itu semakin dekat untuk restrukturisasi utang terbesar di China. Evergrande merosot lebih dalam di pasar ekuitas dan kredit pada hari Selasa, memicu kekhawatiran tentang penularan yang lebih luas setelah S&P Global Ratings mengatakan pengembang berada di ambang default.
“China adalah permainan strategis – Anda tidak akan melompat masuk dan keluar. Dan jumlah yang Anda masuki harus sesuai dengan kenyamanan Anda,” kata Dalio.
Sejauh ini, China telah menindak sektor bisnis dari teknologi hingga pendidikan online dan real estat, investor mulai mempertanyakan kelayakan investasi di negara tersebut. Tetapi Dalio tetap bersikap positif terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Bahkan, Dalio mengatakan investor tidak boleh mengabaikan peluang besar China.
Dalio adalah pemilik kekayaan bersih USD15,6 miliar (Rp222 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index. Dana lindung nilai Pure Alpha II Bridgewater telah naik 1,4% tahun ini hingga Agustus. Perusahaan mengelola aset dana lindung nilai senilai USD105 miliar (Rp1.495 triliun).