Miliarder dan investor legendaris, Warren Buffett terkenal dengan kebijaksanaannya dalam berinvestasi. Namun, tetap saja, banyak dari investasinya yang paling sukses juga karena kehebatannya dalam memiliki sumber daya manusia alias karyawan.
Seperti yang pernah dikatakan Buffett, "Saya benar-benar hanya memiliki dua pekerjaan. Yang pertama adalah menarik dan mempertahankan manajer yang luar biasa untuk menjalankan berbagai operasi kami."
Karena itu, dikutip dari Inc.com di Jakarta, Selasa (21/9/21) menarik dan mempertahankan manajer yang luar biasa itu dimulai dengan satu prasyarat yang jelas.
Baca Juga: Anak Warren Buffett Nyesel Jual Saham Berkshire di Usia 19 Tahun, Padahal Hari Ini Nilainya...
"Kami mencari tiga hal ketika kami mempekerjakan orang. Kami mencari kecerdasan, kami mencari inisiatif atau energi, dan kami mencari integritas," tegas Buffett.
Dengan kata lain, jika mereka tidak memiliki integritas, maka dua hal sebelumnya akan sia-sia. Seseorang tanpa integritas adalah orang yang malas dan bodoh. Mempekerjakan seseorang tanpa integritas juga merupakan risiko bisnis yang besar.
Psikolog dan penulis buku terlaris Henry Cloud menulis buku tentang mengapa integritas itu penting dan menjelaskan topik tersebut dengan baik. Dalam "Integritas: Keberanian untuk Memenuhi Tuntutan Realitas" sang penulis mengungkap, pada akhirnya integritas akan menentukan apakah otak, bakat, kompetensi, energi, usaha, kemampuan membuat kesepakatan, dan peluang dapat membuahkan hasil.
Saat belajar dan beradaptasi dengan semua aspek integritas, pada akhirnya seseorang akan sampai pada titik lebih mudah untuk mengembangkan kepercayaan, memperbaiki hubungan setelah konflik, mendengarkan dengan empati, atau memberikan feedback kritis untuk membangun seseorang.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kemampuan untuk berorientasi pada kebenaran adalah dua bagian yang tidak dapat ditawar dari seseorang yang berintegritas. Intinya, integritas adalah seseorang yang akan memanfaatkan kedua kemampuan untuk beroperasi dari kejujuran, menerima perubahan, menolak kesalahan, dan mendapatkan hasil nyata untuk tujuan yang bermakna.