Miliarder investor Ray Dalio memperingatkan bahwa seorang investor sejati tidak boleh terlalu bergantung pada uang tunai. Selain itu, Dalio juga mengantisipasi meskipun dia memiliki beberapa Bitcoin, ada bahaya dari pemerintah yang dapat menghancurkan pasar kripto.
“Pertama, ketahuilah bahwa uang tunai adalah sampah, jadi jangan menyimpannya dalam bentuk tunai,” ujar Dalio, dikutip dari CNBC International di Jakarta, Jumat (17/9/21).
Perusahaannya, Bridgewater Associates kini bernilai USD150 miliar (Rp2.134 triliun), dan Dalio kini berharta USD15,6 miliar (Rp221 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.
Baca Juga: Miliarder Ray Dalio Sebut Peluang Ekonomi China Tak Bisa Dianggap Remeh
Beberapa waktu lalu, pria 72 tahun ini pernah mengatakan bahwa ia memiliki Bitcoin. Meski demikian, investasinya terhadap Bitcoin hanya sedikit dari persentasenya terhadap emas. Padahal, investasi Dalio terhadap emas adalah yang paling kecil dibandingkan investasi lainnya.
Miliarder hedge fund ini mengatakan bahwa pemerintah tidak ingin cryptocurrency berhasil, tetapi bukan berarti investor tidak boleh melakukan diversifikasi.
Bitcoin adalah mata uang digital terbesar. Nilainya telah melonjak lebih dari 60% tahun ini, tetapi mendapat sorotan dari regulator yang khawatir tentang bagaimana investor ritel terlibat dengan cryptocurrency.
“Pada akhirnya jika itu benar-benar berhasil, mereka akan membunuhnya,” kata Dalio. "Tapi itu bukan berarti tidak memiliki tempat."
Pada saaar konferensi SALT di New York, Dalio meragukan prediksi awal pekan ini oleh Cathie Wood dari Ark Investment Management bahwa Bitcoin akan meningkat 10 kali lipat dalam lima tahun. Namun, menurut Dalio, itu tidak masuk akal.