Perusahaan induk Shopee, Sea Ltd yang dipimpin oleh miliarder Forrest Li mengumumkan bahwa mereka berencana mengumpulkan lebih dari USD6 miliar (Rp85,3 triliun) untuk membiayai rencana ekspansi global.
Raksasa teknologi yang terdaftar di New York itu akan menawarkan 11 juta saham penyimpanan Amerika, tergantung pada kondisi pasar. Saham tersebut bernilai USD3,8 miliar (Rp54 triliun) berdasarkan harga penutupan Sea di New York pada hari Rabu.
Baca Juga: Menjelang Shopee 9.9 Super Shopping Day, Bahas Tips Perawatan Mask Acne Dengan Ahlinya!
Dikutip dari Forbes di Jakarta, Jumat (10/9/21) perusahaan game online dan e-commerce yang berkantor pusat di Singapura ini mengatakan pihaknya juga berencana untuk menawarkan utang terkait ekuitas senilai USD2,5 miliar (Rp35,5 triliun). Goldman Sachs, JPMorgan dan BofA Securities mengelola penawaran tersebut.
Sea merupakan perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan kapitalisasi pasar. Raksasa tersebut secara agresif telah memperluas operasi platform e-commerce Shopee di seluruh Amerika Latin untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan belanja online dari konsumen yang di rumah saja karena pandemi. Shopee juga dikabarkan bersiap untuk diluncurkan di Eropa dan India.
Li yang baru berusia 43 tahun mendirikan Sea bersama Gang Ye dan David Chen pada 2009, tahun dimana ketiganya meluncurkan platform game online Garena. Berasal dari Cina daratan, para mitra sekarang menjadi warga negara Singapura dan miliarder dengan hak mereka sendiri.
Saham Sea melonjak setelah perusahaan melaporkan pada 17 Agustus bahwa pendapatan semester pertama meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi USD4 miliar (Rp56,9 triliun) dari tahun sebelumnya.
Meskipun pendapatan meningkat, kerugian Sea Ltd melebar menjadi USD856,1 juta dari USD674.5 juta tahun sebelumnya di tengah meningkatnya biaya untuk penjualan dan pemasaran.
Dengan perkiraan kekayaan bersih USD18,9 miliar (Rp268 triliun), Li sekarang menempati peringkat sebagai orang terkaya kedua di Singapura, tepat di belakang salah satu pendiri Facebook Eduardo Saverin dengan USD20,7 miliar dalam Daftar Miliarder Real-Time. Saverin telah menjadi penduduk Singapura sejak melepaskan kewarganegaraan AS-nya pada tahun 2012.
Sementara itu, kekayaan bersih rekan lainnya, Ye dan Chen adalah masing-masing USD12,2 miliar (Rp173,5 triliun) dan USD3,7 miliar (Rp52,6 triliun).
Kekayaan Li dan rekan pendirinya melonjak tahun lalu ketika saham Sea meroket setelah pandemi memicu permintaan belanja online dan game. Sea memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD185 miliar (Rp2.631 triliun), menjadikannya perusahaan paling berharga di Asia Tenggara.