Putra mahkota pewaris Samsung yang kontroversial, Jay Y Lee atau dengan nama korea Lee Jae-yong adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ia adalah raja bisnis Korea Selatan dan ketua Samsung. Lee adalah satu-satunya putra dari Hong Ra-hee dan Lee Kun-hee, ketua Samsung yang telah meninggal dunia pada tahun 2020 lalu. Karena itu, Lee merupakan penerus ayahnya.
Jay Y Lee disebut sebagai "Putra Mahkota Samsung" oleh media Korea Selatan. Ia terkenal karena kepintaran dan kecerdasan. Ia fasih berbicara bahasa Korea, Inggris, dan Jepang. Pada September 2021, Forbes memperkirakan Lee memiliki kekayaan USD11,3 miliar (Rp161 triliun).
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Dan Cathy, CEO yang Jarang di Kantor Tetapi Fokus pada Pelayanan Pelanggan
Saat ini, Lee menjadi orang terkaya keempat di Korea Selatan. Pada Januari 2021, Lee absen dari mengambil bagian dalam transaksi bisnis besar Samsung karena harus kembali menjalani hukuman penjara atas tuduhan suap dan penggelapan dana.
Padahal, pada tahun 2014, Lee dinobatkan sebagai orang paling kuat ke-35 di dunia dan orang Korea paling kuat oleh The World's Most Powerful People oleh Majalah Forbes bersama dengan ayahnya.
Jae-yong lahir di Seoul dan bersekolah di SMA Kyungbock. Dia memiliki gelar sarjana dalam sejarah Asia Timur dari Universitas Nasional Seoul, dan gelar MBA dari Universitas Keio. Lee juga mengejar gelar doktor di Harvard Business School selama sekitar lima tahun, tetapi tidak lulus.
Jae-yong mulai bekerja untuk Samsung pada tahun 1991. Ia memulai karir dengan menjabat sebagai Wakil Presiden Perencanaan Strategis dan kemudian sebagai Chief Customer Officer, posisi manajemen yang dibuat khusus untuk Lee.
Prospeknya untuk kepemimpinan perusahaan masa depan meredup ketika ayahnya Kun-hee mengundurkan diri sebagai Ketua karena penggelapan pajak. Namun, pada bulan Desember 2009, prospek suksesinya dihidupkan kembali ketika Lee menjadi Chief Operating Officer Samsung Electronics.
Sejak Desember 2012, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Samsung Electronics. Dia adalah salah satu pemegang saham utama anak perusahaan jasa keuangan Samsung, yang memiliki 11 persen saham Samsung SDS.
Pada 12 Januari 2017, kantor kejaksaan Korea Selatan menginterogasi Lee selama lebih dari 22 jam karena dicurigai melakukan kegiatan ilegal termasuk suap dalam skandal yang menyeret Presiden Park Geun-hye.
Pada 16 Januari 2017, kantor kejaksaan memutuskan untuk meminta surat perintah penangkapan Lee. Namun, surat perintah tersebut ditolak berdasarkan putusan pengadilan 19 Januari. Hakim Pengadilan Distrik Pusat Cho Eui-yeon menyatakan bahwa sulit untuk mengenali kebutuhan penahanannya.
Meski demikian, Lee merupakan pemimpin yang berwibawa di Samsung. Dia dikenal karena tekadnya yang dingin dan sikapnya yang sopan meski pendiam. Lee juga dikenal biasa meluangkan waktu untuk membalas e-mail secara pribadi, dan bersikap ringan terhadap reporter.