Anak dari orang terkaya Indonesia Budi Hartono, Armand Wahyudi Hartono kini menjabat sebagai Direktur Bank Central Asia (BCA). Armand merupakan lulusan Universitas Stanford dan Universitas California.
Meski fokus bisnis BCA adalah perbankan, namun berbagai teknologi BCA ternyata dipionir oleh Armand.
Armand paham betul bagaimana teknologi mengubah kebiasaan hidup manusia. Dalam "Studium Generale KU-4078 : Armand Wahyudi Hartono - Wakil Presiden direktur BCA" di akun YouTube Institute Teknologi Bandung (ITB), Armand berujar bahwa perubahan yang cepat seperti saat ini dapat menimbulkan masalah sosial.
Baca Juga: Konsisten Hadirkan Service Exellence, BCA Resmikan Gedung Baru KCP Ternate
"Perubahan cepat itu membutuhkn waktu untuk beradaptasi sehingga membagi dua masyarakat, ada yang bisa beradaptasi dan ada yang tidak," tandasnya.
Zaman dahulu mungkin mencari uang harus bekerja serabutan, keluar keringat sampai keluar istilah "Kaki jadi kepala, kepala jadi kaki" saking kerja kerasnya. Namun, di zaman sekarang, 'kerja keras' nya sangat berbeda. Seorang YouTube yang memiliki 8 juta subscriber bisa meraup jutaan dolar setiap bulannya dari membuat video.
Contohnya, gamer PewDiePie yang kerjanya hanya terlihat main game sambil memvideokan momennya bermain game bisa membuatnya memiliki 110 juta subscriber dengan miliaran penonton. Pendapatannya? Tidak usah ditanya berapa tajirnya. Ibunya bahkan mengakui bahwa PewDiePie kerjaannya hanya bermain game. Tetapi hari ini, menjadi gamer sangat bisa menghasilkan.
Karena itulah, Armand mengungkap dengan adanya teknologi, karyawan di BCA tidak bertambah sejak tahun 1998 yakni tetap di angka 25.000 pekerja. Bahkan, 97% transaksi berasal dari internet, dan sisanya baru di kantor cabang.
Ini berkat keberadaan VIRA (Virtual Account) BCA. Ia merupakan robot yang didesain oleh tim BCA untuk membantu layanan nasabah secara virtual. Hebat sekali ya!
Armand pun berujar di dunia saat ini sangat dibutuhkan Data Analitik dan Keamanan Data, termasuk di BCA. Bekerja di manapun, termasuk di BCA selalu dibutuhkan orang-orang yang bisa melakukan inovasi. Menurut Armand, inovasi adalah kombinasi dari beberapa hal yang sudah ada hari ini lalu dikoneksikan.
Seperti Facebook yang akhirnya memiliki Instagram dan WhatsApp, berdasarkan data 2/5 waktu kita dihabiskan oleh platform mereka. Dari data yang dimiliki Facebook pun dapat dianalisa untuk menjadi model bisnis baru.
"Inilah dunia eksponensial, bukan dunia linear," ujar Armand.
Karena itu, Armand mengajak anak muda untuk memulai inovasi dari 'iseng' semata. Karena mulai dari 'iseng' bisa menjadi sesuatu pada akhirnya. Namun, perlu dipahami semua butuh proses. Tidak ada yang instan untuk membuat sesuatu yang instan.
Armand pun mengakui bahwa peluang yang besar untuk anak muda saat ini adalah pengetahuan dalam teknologi, matematika dan data analisis.
"Karena dunia terkoneksi, ilmu-ilmu juga harus terkoneksi," tandas Armand. "Apapun jurusanmu, gak cukup. Belajarlah pelajaran apapun yang bisa kalian pelajari, ngobrol-lah dan bergaul-lah dengan teman-teman dari kuliah manapun juga, bersinergilah dan tertariklah untuk belajar apapun karena akan terkoneksi," tutup Armand.