Setelah sekian lama China menekan fintech milik Jack Ma, Ant Group, akhirnya mereka mulai mendapat pencerahan. Baru- baru ini China telah memberikan persetujuannya kepada Ant Group untuk mengoperasikan perusahaan pembiayaan konsumen. Ini menjadi langkah positif utama dalam restrukturisasi paksa bisnisnya.
Ant akan memegang 50% saham di entitas baru dan menyumbangkan 4 miliar yuan China (Rp8,9 triliun) dalam modal terdaftar. Hal tersebut disampaikan oleh Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi China, sebagaimana dikutip dari CNBC International di Jakarta, Jumat (4/6/21).
Baca Juga: Lepas Gelar Universitas, Kampus Elite Jack Ma Ternyata Tak Pernah Terdaftar di Kemendikbud China!
Enam pemegang saham lainnya akan memberikan kontribusi 4 miliar yuan dan memegang 50% sisanya. Perusahaan akan terdaftar di kota barat daya Chongqing dengan total modal terdaftar 8 miliar yuan (Rp17,9 triliun).
Bisnis juga akan dapat memberikan pinjaman pribadi dan menerbitkan obligasi. Perusahaan pembiayaan konsumen juga akan menampung bisnis kredit Ant Huabei dan Jiebei. Ini sangat penting bagi perusahaan lantaran menjadi penggerak pendapatan yang sebelumnya besar.
Pada bulan November, Ant Group yang dikendalikan oleh miliarder Jack Ma, akan melakukan penawaran umum perdana senilai USD34,5 miliar (Rp494 triliun) di Shanghai dan Hong Kong. Tetapi pihak berwenang China mencabut daftar itu dua hari sebelum hari H dengan alasan masalah peraturan.
Bank Rakyat China memerintahkan Ant Group untuk membuat rencana perbaikan pada bulan Desember dan menyetujui serangkaian langkah pada bulan April. Salah satunya, termasuk Ant Group menjadi perusahaan induk keuangan, itu berarti perusahaan menjadi lebih diatur seperti bank.
Meskipun hal itu belum terjadi, pembentukan dan pengoperasian perusahaan pembiayaan konsumen merupakan langkah awal yang besar bagi Ant Group untuk menyelesaikan masalah regulasinya.
“Di bawah bimbingan regulator, Ant akan bekerja dengan pemegang saham Chongqing Ant Consumer Finance Co., Ltd. lainnya untuk melayani kebutuhan konsumen, dan untuk terus meningkatkan kualitas layanan keuangan dan kemampuan manajemen risiko,” kata juru bicara Ant Group.
Sebelum penangguhan IPO, regulator China telah khawatir tentang perusahaan teknologi yang menawarkan layanan bank seperti pinjaman dan dampaknya terhadap stabilitas keuangan.
Ant Group menawarkan pinjaman yang ditanggung secara independen oleh lembaga keuangan mitra perusahaan, yang mencakup sekitar 100 bank. Dalam enam bulan yang berakhir 30 Juni 2020, ini menyumbang sekitar 39% dari pendapatannya atau menjadi porsi terbesar. Pinjaman tersebut sebelumnya ditawarkan melalui produk Huabei dan Jiebei.
Sekarang Ant akan diminta untuk memberi label dengan jelas lembaga keuangan mana yang memberikan pinjaman. Setiap pinjaman melalui merek Huabei dan Jiebei perlu ditanggung sebagian oleh perusahaan pembiayaan konsumen Ant.
Sebagaimana diketahui, pengawasan terhadap Ant memulai serangan regulasi terhadap kerajaan bisnis Jack Ma yang mencakup denda USD2,8 miliar (Rp40 triliun) dalam penyelidikan anti-monopoli raksasa e-commerce Alibaba.