Sepanjang dekade terakhir, citra baik-baik telah ditonjolkan oleh Bill Gates. Dia mendapatkan reputasi sebagai filantropis global visioner dan terbaru menarik perhatian luas sebagai pakar Covid-19. Dia juga memproklamirkan diri sebagai kutu buku bahkan tambil sebagai cameo di sitkom "The Big Bang Theory."
Tetapi setelah pengumuman bahwa pendiri Microsoft ini bercerai dengan istrinya, Melinda French Gates, setelah 27 tahun menikah, serangkaian laporan berita telah memperumit persona selebritasnya dan menimbulkan pertanyaan tentang kehidupan pribadinya.
Baca Juga: Di Tengah Kabar Perselingkuhan, Bill Gates Diam-diam Transfer Rp12 Triliun Saham ke Mantan Istri!
The Wall Street Journal melaporkan, melaluiorang-orang yang mengetahui masalah tersebut, Gates meninggalkan dewan Microsoft tahun lalu selama penyelidikan hubungan romantis dengan seorang karyawan perusahaan wanita yang dianggap tidak pantas.
Dilansir dari NBC News di Jakarta, Rabu (19/5/21) dalam sebuah pernyataan, juru bicara Microsoft mengatakan bahwa pada 2019 perusahaan telah mengetahui kekhawatiran bahwa Gates berusaha untuk memulai hubungan intim dengan seorang karyawan perusahaan pada tahun 2000.
Juru bicara Gates membenarkan bahwa "ada perselingkuhan hampir 20 tahun lalu yang berakhir secara damai."
Gates mengatakan tahun lalu bahwa dia mengundurkan diri dari dewan untuk mendedikasikan lebih banyak waktu untuk prioritas filantropis.
Sementara itu, The New York Times melaporkan bahwa dia mengejar wanita yang bekerja untuknya di Microsoft dan Bill and Melinda Gates Foundation. Gates telah menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman.
NBC News secara independen belum mengkonfirmasi laporan itu, dan juru bicara Gates mengatakan bahwa klaim penganiayaan karyawan juga salah.
The Journal dan The Times sama-sama melaporkan bahwa French Gates merasa tidak nyaman dengan hubungan suaminya dengan terpidana pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein, sebuah persahabatan yang dilaporkan dimulai pada 2011, tiga tahun setelah Epstein mengaku bersalah meminta prostitusi dari anak di bawah umur.
Namun, juru bicara Gates mengatakan bahwa Gates sama sekali tidak memiliki kemitraan bisnis atau persahabatan pribadi dengan Epstein.
"Gates tidak pernah bersosialisasi dengan Epstein atau menghadiri pesta dengannya." terangnya.
Laporan tentang kehidupan pribadi Gates mengancam untuk merusak citranya yang dibuat dengan hati-hati sebagai pria baik-baik di era ketidaksetaraan ekonomi yang menganga, memanfaatkan kekayaannya yang sangat besar untuk amal yang ambisius, serta proyek dan penelitian ilmiah.
Beredarnya kabar tentang koneksi Gates ke Epstein dapat menempatkan kehidupan pribadi Gates di bawah pemeriksaan yang sangat intens. Dalam 20 tahun terakhir, Gates tampaknya mendapatkan lebih banyak otoritas, membantu perang melawan malaria dan mendorong penelitian ilmiah di seluruh dunia.
Gates, bersama Melinda dan U2 Bone bahkan pernah dinobatkan sebagai "Persons of the Year" versi majalah Time pada tahun 2005 untuk menghormati kegiatan filantropi mereka. Majalah itu memberi label ketiganya "Orang Samaria yang Baik."
Gates jualah yang memperingatkan tentang kemungkinan wabah penyakit global selama bertahun-tahun hingga muncul Covid-19.
Namun perilaku profesional Gates di Microsoft bukannya tanpa kritik. Pada akhir 1990-an, Gates disalahkan atas taktik agresif perusahaan, termasuk manuver yang oleh beberapa orang dianggap antikompetitif. Hikayat ini mencapai puncaknya dalam kasus hukum antitrust yang terkenal pada tahun 2001.
Dia juga dikatakan memiliki gaya manajemen yang terkadang agresif. Dalam artikel tahun 1997 untuk majalah Time berjudul "In Search of the Real Bill Gates" penulis Walter Isaacson melaporkan bahwa salah satu kalimat favorit Gates di dalam perusahaan adalah "Itu hal terbodoh yang pernah saya dengar."