Harga Dogecoin meroket usai menerima beberapa dukungan selebriti di Twitter. Alhasil, harga Dogecoin telah melonjak 20% dalam 24 jam terakhir menjadi 32 sen, menurut data dari Coin Metrics. Cryptocurrency yang terinspirasi dari meme ini mencapai rekor tertinggi di atas 45 sen pada awal bulan ini. Namun, justru memicu kekhawatiran akan potensi gelembung di pasar crypto.
Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Kamis (29/4/21) Dogecoin awalnya dimulai sebagai lelucon pada tahun 2013, namun kini menjadi koin digital terbesar keenam dengan total nilai pasar hampir USD42 miliar (Rp607 triliun), menurut CoinGecko.
Nama dan brandingnya diambil dari meme "Doge", yang menggambarkan anjing Shiba Inu bersama frasa yang tidak masuk akal dalam teks warna-warni.
Baca Juga: Dogecoin di Atas Awan, Miliarder Mark Cuban: Dogecoin Jauh Lebih Baik dari Tiket Lotere
Belakangan, Dogecoin sering melonjak harga mengikuti tweet dari Elon Musk. CEO Tesla ini pernah menyebut dogecoin sebagai cryptocurrency favorit dan "crypto rakyat". Musk juga mendukung bitcoin, perusahaan mobil listriknya telah mengumpulkan cryptocurrency senilai hampir USD2,5 miliar (Rp36 triliun).
Padahal, Musk hanya mentwett "The Dogefather SNL 8 Mei". Tweet tersebut ternyata hanya dimaksudkan sebagai lelucon, sekaligus mempromosikan penampilan Musk yang direncanakan di "Saturday Night Live" minggu depan.
Musk bukanlah satu-satunya yang men-tweet tentang dogecoin. Mark Cuban, pemilik tim bola basket Dallas Mavericks, juga membuat beberapa postingan tentang Dogecoin minggu ini. Pada hari Senin, ia mengatakan tim NBA-nya berada di jalur yang tepat untuk menyelesaikan 6.000 transaksi dogecoin pada bulan April.
“Doge adalah satu-satunya koin yang digunakan orang untuk transaksi,” kata Cuban, ketika ditanya oleh pengguna mengapa dia mendukung dogecoin. “Orang-orang membelanjakan Doge mereka dan itu berarti lebih banyak bisnis akan mulai menerimanya.”
Meski demikian, ada ekonom yang masih memandang bitcoin sebagai gelembung, meskipun ada klaim dari bulls bahwa pasar mata uang digital telah matang secara signifikan selama tiga tahun terakhir. Namun, tidak seperti bitcoin, dogecoin tidak memiliki batasan pasokan keras, itu berarti jumlahnya tidak terbatas untuk dicetak.