Perusahaan ride-hailing, Grab telah mengumumkan rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di bursa AS pada Juli 2021 mendatang. Keputusan perusahaan teknologi ini untuk go-public akan membuat pendiri Grab, Anthony Tan menjadi miliarder dunia.
Dilansir dari The Strait Times di Jakarta, Selasa (27/4/21) Grab akan go public lewat merger dengan Special Purpose Acquisition Company (SPAC) Altimeter Growth. Transaksi ini akan menjadikan valuasi Grab melonjak USD39,6 miliar (Rp), lebih tinggi dari valuasi awal 2021 USD16 miliar.
CEO Grab, Anthony Tan dikabarkan memiliki 2,2% saham Grab. Melalui IPO dengan valuasi mentereng, kekayaan Tan akan meroket hingga USD829 juta. Jika harga saham naik 3 dolar AS saja dari harga IPO, maka Tan bakal menjadi miliarder. Namun, Tan mengaku ia tak pernah menghitung harta kekayaannya.
Baca Juga: Kisah Sukses Startup: Grab, dari Proyek Kuliah Hingga Jadi Bisnis Bernilai Miliaran Dolar
"Saya tidak pernah memantau seberapa banyak harta saya, karena itu tidak penting," kata Tan.
Grab didirikan oleh Tan bersama Tan Hooi Ling yang saat ini juga memiliki saham Grab. Keduanya merupakan lulusan Harvard Business School. Pada tahun 2012, mereka memiliki ide untuk berbisnis layanan taksi berbasis teknologi di Malaysia.
Hingga pada tahun 2012, duo Tan ini membuat aplikasi MyTeksi. Hingga kemudian usai mendapatkan pendanaan dari investor, mereka pindah ke Singapura. Pada tahun 2016, mereka melakukan rebranding perusahaan dengan nama Grab.
Pada tahun 2020, Grab melaporkan pendapatan mencapai USD1,6 miliar. Dan kini, Grab tengah bersiap penawaran umum perdana di AS.