Mata uang digital China, Yuan Digital telah menjadi ancaman bagi perusahaan layanan pembayaran seperti Alipay yang didirikan Jack Ma. Demi program pilot Yuan Digital, bank bahkan membujuk merchant dan retail agar mengunduh dompet digital agar masyarakat setempat merasa tak perlu layanan lainnya lagi.
"Orang-orang akan menyadari pembayaran yuan digital sangat nyaman dengan Yuan Digital dan tidak perlu bergantung lagi Alipay atau WeChat Pay," ujar seorang pejabat bank yang dikutip dari Reuters di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga: Gak Cukup Denda Rp40 T, China Masih Minta Jack Ma Lepas Aset Media, Katanya: Meresahkan!
Meski demikian, bank sentral China mengklaim bahwa Yuan Digital tidak akan berkompetisi dengan Alipay atau WeChatPay. Mata uang itu disebut akan menjadi 'cadangan' atau 'redundansi'.
Tetapi, bank pemerintah yang memasarkan Yuan Digital terus terang berniat untuk memutus dominasi dua layanan tersebut di China. Bahkan, WeChat Pay dan Alipay tak tersambung dengan Yuan Digital pada praktik uji coba ini. Namun, Meituan, JD.com, Didi dan Bilibili justru terhubung dengan Yuan Digital.
Menurut laporan HSBC, Yuan Digital akan memiliki fungsi keamanan yang lebih baik dan lebih tinggi sehingga diharapkan bisa berkembang dengan baik di China. Selain itu, bank sentral China juga ingin mendapatkan kendali atas konsumsi data dari Alipay dan WeChat Pay.