Kesenjangan ekonomi di AS semakin meningkat lantaran sejumlah miliarder dunia justru meraup keuntungan sebanyak-banyaknya dari setiap bisnis yang mereka jalankan. Bahkan, kekayaan gabungan enam miliarder di AS bisa melampaui nilai gabungan PDB 13 negara bagian di Negeri Paman Sam tersebut.
Berdasarkan data Forbes terbaru, keenam orang terkaya tersebut termasuk dalam klub centibillionaire yakni pemilik kekayaan lebih dari USD100 miliar (Rp1.460 triliun), yaitu bos Amazon Jeff Bezos, CEO Tesla Elon Musk, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Facebook Mark Zuckerberg, ketua Berkshire Hathaway Warren Buffet, dan bos Oracle Larry Ellison. Kekayaan gabungan mereka mencapai USD815 miliar atau lebih dari Rp11.900 triliun. (kurs Rp14.600/USD)
Baca Juga: Ekonomi Jepang Kontraksi, Kekayaan Miliardernya Justru Naik Tinggi-tinggi, Tembus hingga Rp3.600 T!
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Kamis (22/4/21) dengan jumlah nilai yang fantastis itu, nilai gabungan mereka lebih tinggi dari gabungan PDB 13 negara bagian paling miskin di AS.
Data ini berdasarkan riset terbaru dari lembaga Think-tank Institute for Policy Studies (IPS) bersama Americans for Tax Fairness (ATF). Negara-negara tersebut yaitu Hawaii, New Hampshire, Idaho, Delaware, West Virginia, Maine, Rhode Island, North dan South Dakota, Montana, Alaska, Wyoming, dan Vermont.
Jeff Bezos yang merupakan orang terkaya sejagat bumi memiliki kekayaan USD196,7 miliar (Rp2.900 triliun). Kekayaan Bezos bahkan lebih tinggi dari PDB negara bagian Utah tahun 2019 dengan nilai USD192 miliar.
Kekayaan Bezos dengan wilayan PDB terendah yakni Vermont jelas akan sangat timpang. Negara bagian Vermont hanya memiliki PDB USD32,8 miliar di tahun 2020, hanya 1/6 dari kekayaan Bezos saat ini.
Nilainya akan sangat timpang jika membandingkan nilai kekayaan Bezos dengan wilayah yang memiliki PDB terendah, yaitu Vermont. Negara bagian ini hanya memiliki PDB USD 32,8 miliar pada tahun 2020. Atau kurang dari 1/6 dari kekayaan Bezos saat ini.
Selain itu, Mississippi juga memiliki ketimpangan yang sangat jauh hingga memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan pendapatan rata-rata yang rendah.
Pandemi Covid-19 justru menjadi momentum terbaik para miliarder dunia, terutama dari sektor kesehatan dan teknologi. Jumlah miliarder semakin banyak, akumulasi kekayaan juga terus berlipat ganda.
Terlepas adanya pandemi, tahun ini jumlah orang terkaya dunia justru memecahkan rekor. Ada lonjakan kekayaan USD5 triliun dan jumlah miliarder baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dunia memiliki 2.755 miliarder di muka bumi ini.
Ketimpangan pun semakin terlihat lantara data angka kemiskinan semakin bertambah. Riset dari University of Notre Dame dan University of Chicago menemukan sebanyak 8 juta penduduk AS jatuh ke dalam kemiskinan karena pandemi. Dari 9,3% di bulan Juni 2020, kini menjadi 11,8%.