Meskipun pandemi menghantam ekonomi dunia, hal ini tidak berlaku untuk yang terkaya dari yang paling kaya yakni Jeff Bezos yang kembali menjadi orang terkaya di Bumi, setelah balapan dengan Elon Musk, yang ikut serta di tempat kedua. Sebanyak hampir 500 miliarder baru datang pada tahun 2021, saat ini ada total 2.755 orang di seluruh dunia dengan kekayaan bersih setidaknya USD1 miliar.
Dilansir dari DW.com di Jakarta, Jumat (9/4/21) sebagian besar miliarder baru atau sebanyak 205 miliarder berasal dari China, negara dengan miliarder paling baru dan terbanyak kedua secara keseluruhan.
Baca Juga: Inilah 10 Orang Terkaya dari Timur Tengah, tapi Gak Ada dari Arab Saudi!
Setelah AS, China dan India, Jerman adalah negara dengan total miliarder terbanyak ke-4 di dunia yaitu sejumlah 136 orang yang bernilai lebih dari USD1 miliar. Adapun 29 miliarder bergabung dengan barisan selama setahun terakhir. Bahkan, miliarder termuda hadir dari Jerman.
Jerman juga memiliki salah satu miliarder baru yang memotong 10 digit dengan produk yang terkait dengan COVID-19. Pada April 2021, Ugur Sahin bernilai USD4 miliar. Sahin adalah salah satu pendiri BioNTech yang mengembangkan vaksin BioNTech / Pfizer untuk melawan virus corona. Sebagai seorang ilmuwan, Sahin berperan penting dalam menciptakan vaksin.
Miliarder termuda dunia ialah Kevin David Lehman yang tinggal di Jerman. Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Lehman memiliki kekayaan USD3,3 miliar, setelah mewarisi saham ayahnya dari perusahaan toko obat Jerman dm-drogeriemarkt. Ayahnya berinvestasi di perusahaan pada tahun 1974, mentransfer 50% sahamnya kepada putranya pada tahun 2017.
Meskipun pandemi menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi di seluruh dunia, hal itu juga membantu meningkatkan jumlah miliarder. Menurut Forbes, setidaknya 40 orang menjadi miliarder karena mereka bekerja dengan beberapa produk terkait COVID-19.
Selain Sahin Jerman, daftar miliarder itu termasuk Sergio Stevanto dari Italia, yang merupakan ketua emeritus dari Grup Stevanto, yang akan memasok 100 juta botol kaca untuk vaksin COVID-19. Lalu, ada juga CEO Moderna Stephane Bancel yang juga memproduksi vaksin COVID-19.