Perusahaan e-commerce Pinduoduo berhasil melampaui Alibaba Group Holdings sebagai perusahaan e-commerce terbesar di China dalam hal pengguna aktif. Padahal, sang pendiri Colin Huang belum setahun mengundurkan diri dari perusahaan yang baru berusia lima tahun.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, K817 Tamis (18/3/21) pada tahun 2020, Pinduoduo mengatakan memiliki 788,4 juta pembeli aktif tahunan, naik 35% dari 2019 dan melampaui 779 juta pengguna di raksasa e-commerce Alibaba Group Holdings.
Rata-rata pengguna aktif bulanan Pinduoduo di kuartal keempat mencapai 719,9 juta, meningkat 50% dari kuartal keempat tahun 2019.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Aliko Dangote, Pengusaha Muslim yang Jadi Orang Terkaya di Afrika
Total pendapatan pada kuartal keempat mencapai USD4,07 miliar (Rp58 triliun), meningkat 146% dari kuartal yang sama tahun 2019, didorong oleh melonjaknya permintaan bahan makanan online.
Setelah Colin Huang mundur dari jabatannya sebagai CEO, maka akan digantikan oleh Chen Lei. Hak super-voting yang melekat pada saham Huang di perusahaan telah dihapus dan dia juga berjanji untuk memperpanjang periode penguncian sahamnya tiga tahun lagi, sambil mempercayakan hak suaranya kepada dewan.
Huang merupakan pria yang baru berusia 41 tahun dan merupakan orang terkaya ketujuh di China dengan kekayaan USD56,7 miliar (Rp817 triliun), menurut Forbes. Ia adalah pemegang saham terbesar Pinduoduo.
"Pinduoduo telah menjadi remaja yang memasuki masa remaja. Melihat transformasi dan pertumbuhannya yang cepat, saya gembira sekaligus cemas. Pinduoduo akan memiliki perjalanan pertumbuhannya sendiri terlepas dari apakah saya gugup, bersemangat, atau takut sebagai penjaganya. Saya berharap pengunduran diri saya sebagai ketua dewan akan membantu anak muda ini menjadi dewasa yang mandiri," tulis Huang dalam surat kepada pemegang saham menjelaskan kepergiannya.
Huang merupakan mantan insinyur Google yang meninggalkan Pinduoduo pada Juli 2020. The Wall Street Journal melaporkan Huang sekarang sedang berdiskusi dengan universitas China untuk mendirikan laboratorium penelitian biotek.
Pinduoduo kini menjadi perusahaan senilai USD200 miliar lantaran sahamnya naik empat kali lipat tahun lalu. Namun, kesuksesan Pinduoduo juga mendapat kritik lantaran satu karyawan wanita meninggal saat berjalan pulang pada pukul 1:30 pagi dan pekerja lainnya meninggal karena bunuh diri.
Kondisi tersebut membuat regulator antitrust di China memeriksa bisnis bahan makanan online Pinduoduo. Awal bulan ini, Administrasi Negara Pengawasan Pasar mendenda platform yang dimiliki oleh Pinduoduo dan lainnya karena "perilaku harga yang tidak tepat."