Sabtu, 23 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

13 Tahun Investasi Mobil Listrik China, Warren Buffett Kini Ketiban Durian Runtuh!

Foto Berita 13 Tahun Investasi Mobil Listrik China, Warren Buffett Kini Ketiban Durian Runtuh!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Miliarder investor Warren Buffett baru-baru ini merilis laporan pendapatan perusahaannya, Berkshire Hathaway Inc. Sekali lagi Buffett membuktikan kehebatannya sebagai investor yang berhasil mencetak untung besar.

Pria 90 tahun yang dijuluki 'Penyihir dari Omaha' ini memetik hasil yang luar biasa setelah 13 tahun berinvestasi di perusahaan mobil listrik China yang saat itu tidak dikenal bernama BYD.

Meski demikian, perusahaan Buffett tetap terkena dampak dari pandemi Covid-19. Tetapi keberhasilan dalam investasi mobil listrik asal China ini juga tak bisa dipungkiri.

Baca Juga: Warren Buffett Akui Lakukan Kesalahan, Berkshire Hathaway Rugi Rp157 Triliun!

Dilansir dari Fortune di Jakarta, Kamis (4/3/21) tiga belas tahun yang lalu, atas saran dari rekan sejawatnya Charlie Munger, Buffett berinvestasi sebesar USD232 juta di perusahaan mobil listrik China yang tidak terkenal, BYD.

Pada tahun 2009, saat wawancara bersama Fortune, Munger bercerita bahwa dia terpesona oleh visi pendiri BYD yang merupakan seorang ahli kimia yang berubah menjadi wirausaha bernama Wang Chuanfu. Wang telah membangun salah satu produsen baterai ponsel isi ulang terbesar di dunia sebelum beralih ke sektor otomotif .

"Orang ini adalah kombinasi dari Thomas Edison dan Jack Welch — sesuatu seperti Edison dalam memecahkan masalah teknis, dan sesuatu seperti Welch dalam menyelesaikan apa yang perlu dia lakukan," kata Munger tentang Wang. "Saya belum pernah melihat yang seperti ini."

Dengan menggabungkan teknologi baterai isi ulang BYD ke dalam operasi pembuatan mobil yang berkembang pesat, Wang telah mendapatkan pijakan di pasar kendaraan listrik (EV) yang masih baru sehingga membuat baterai yang tahan lama dan kendaraan yang lebih murah daripada yang dikelola oleh pabrikan Amerika dan Jepang pada saat itu.

Di BYD, Buffett dan Munger percaya bahwa mereka telah menemukan sebuah perusahaan dengan suatu kesempatan menjadi pemain terbesar di pasar mobil global yang mau tidak mau menjadi listrik.

Pada akhir 2008, Berkshire Hathaway memberikan investasu USD232 juta untuk sekitar 10% saham di BYD. Seperti yang diingat oleh Buffett, Berkshire awalnya mencoba untuk membeli 25% dari perusahaan tersebut, tetapi Wang menolak untuk melepaskan lebih dari 10% saham BYD.

"Ini adalah orang yang tidak ingin menjual perusahaannya," katanya pada Fortune. "Itu pertanda bagus."

Terbukti, Buffett telah menghabiskan uang dengan baik. Saat pasar mobil listrik meledak di China, BYD telah berkembang menjadi pemain utama di pasar mobil terbesar di dunia. Bahkan, BYD menjual lebih dari 130.000 kendaraan penumpang listrik tahun lalu karena bersaing untuk pangsa pasar dengan pembuat EV saingan seperti Wuling, NIO, bahkan perusahaan sekelas Tesla.

Seiring dengan pertumbuhan BYD, nilai investasi Berkshire Hathaway juga meningkat. Pada akhir 2018, saham Berkshire di perusahaan tersebut membengkak menjadi sekitar USD1,6 miliar.

Sejak itu, angka tersebut telah naik secara eksponensial di tengah ekspansi cepat pasar EV China dan peningkatan luar biasa empat kali lipat pada saham BYD yang diperdagangkan di Hong Kong tahun lalu: 8,2% saham Berkshire Hathaway di produsen mobil tersebut memiliki nilai pasar sebesar USD5,9 miliar pada akhir tahun 2020.

Itu berarti BYD adalah kepemilikan Buffett terbesar kedelapan berdasarkan nilai pasar pada akhir tahun lalu, dan menjadikannya investasi yang lebih berharga bagi Oracle of Omaha daripada sahamnya dalam nama besar lama pembuatan mobil Amerika, General Motors.

Untuk diketahui, saham Berkshire 3,7% di GM senilai USD2,2 miliar per 31 Desember. GM pun hanya mempercepat hijrahnya ke kendaraan listrik, sedangkan BYD telah bersiap untuk masa depan bermesin EV sejak dulu.

Tag: Warren Edward Buffett, Mobil Listrik, China (Tiongkok)

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Investors