Sebagai tokoh bisnis dan miliarder, Bill Gates telah menekankan pentingnya perubahan iklim dan mengurangi jejak karbon kita dalam buku yang baru ia keluarkan berjudul 'How to Avoid a Climate Disaster'. Namun, bukan Bill Gates yang menjadi pelaku perubahan iklim ini. Bukan pula CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, pun bukan pula Jeff Bezos dari Amazon.
Menurut perhitungan Richard Wilk dan Beatriz Barros yang dimuat dalam The Conversation, menemukan bahwa miliarder memiliki jejak karbon ribuan kali lebih tinggi daripada rata-rata warga dunia.
Baca Juga: Istri Bill Gates: Semua Orang Butuh Vaksin, Negara Kaya Jangan Egois!
Kapal pesiar, pesawat, dan banyak rumah mewah milik orang kaya, semuanya menyumbangkan gas rumah kaca ke atmosfer. Sebuah superyacht dengan awak permanen, landasan helikopter, kapal selam dan kolam mengeluarkan sekitar 7.020 ton emisi CO2 setahun.
Namun, berdasarkan perhitungan ini, dilansir dari News18 di Jakarta, Selasa (23/2/21) bukan Musk atau Bezos atau Gates, melainkan miliarder Rusia, Roman Abramovich yang menjadi 'pelaku utama' dan memiliki emisi karbon tertinggi.
Roman Arkadyevich Abramovich adalah seorang pengusaha dan politikus miliarder Rusia-Israel. Abramovich adalah pemilik utama perusahaan investasi swasta Millhouse LLC dan paling dikenal di luar Rusia sebagai pemilik Chelsea FC, klub sepak bola Liga Premier.
Menurut Forbes, ia memiliki kapal pesiar terbesar kedua di dunia, Eclipse setinggi 533 kaki, yang dibeli dengan harga hampir USD400 juta pada tahun 2010.
Sementara itu, Bill Gates, saat ini orang terkaya keempat di dunia adalah pencemar 'sederhana' dan tidak memiliki kapal pesiar. Namun, dia memiliki empat jet pribadi, pesawat amfibi, dan beberapa helikopter. Jejak tahunannya mencapai 7.493 metrik ton karbon, sebagian besar dari banyak penerbangan.
Lalu, Elon Musk memiliki jejak karbon yang sangat rendah. Pada 2018, ia memiliki delapan rumah dan satu jet pribadi. Pada tahun 2020, jejak karbonnya akan semakin rendah setelah dia menjual semua rumahnya dan berjanji untuk melepaskan sisa harta duniawinya.
"Meskipun jejak karbon pribadinya masih ratusan kali lebih tinggi daripada rata-rata orang, ia menunjukkan bahwa orang super kaya masih memiliki pilihan untuk dibuat dan memang dapat menurunkan dampak lingkungan mereka jika mereka mau." tulis laporan tersebut.