Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan bahwa dia yakin akan kemampuan perusahaan untuk bertahan dan memiliki lebih banyak cara untuk mengatasi kesulitan, meski bisnisnya berada di bawah tekanan.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Selasa (9/2/21) dalam penampilan media pertamanya sejak Februari tahun lalu, Ren mengatakan perusahaannya mencapai pertumbuhan positif untuk pendapatan dan laba bersih tahun 2020. Ia juga terus melihat tingkat kepercayaan yang signifikan dari pelanggan.
Pria 76 tahun itu berbicara di kota pertambangan utara Taiyuan, ketika perusahaan meluncurkan proyek penambangan 5G dengan perusahaan milik negara dan pemerintah provinsi.
Baca Juga: Lepas dari Huawei, Apakah Honor Bisa 'Rujuk' dengan Google?
Belum lama ini Ren Zhengfei juga mengungkap kunci bagaimana Huawei bisa bertahan di tengah tekanan dan sanksi AS. Ia mengungkap rahasia itu adalah desentralisasi operasional, penyederhanaan lini produk, fokus dalam mengumpulkan keuntungan, dan mempertahankan tingkat gaji selama tiga hingga lima tahun ke depan, menjadi kunci Huawei bertahan dari tekanan AS.
Dalam pidato yang baru dipublis sejak Juni 2020 itu mengungkap bahwa Ren mengaku kesulitan menjalankan rencana globalisasi usai pergerakan mereka diperketat oleh pemerintah AS. Namun, ia tak patah arang dan memulai strategi dari awal.
Ren yang memiliki latar belakang militer itu juga mengatakan bahwa perusahaannya tidak akan kalah dari AS. Pasalnya, ratusan kader Huawei secara sukarela diturunkan jabatannya untuk menyesuaikan gaji agar perusahaan mampu bertahan.
Menurut Ren, langkah mereka menunjukkan bagaimana Huawei memiliki tim yang sangat baik. Ia juga terlihat realistis dengan keadaannya yang penuh tekanan AS. Meski demikian, Huawei akan terus berusaha fokus pada profit.
Saat pertama kali dijatuhi sanksi atas tuduhan AS, ia awalnya berpikir mungkin memang perusahaannya melakukan kesalahan.
"Namun, kemudian serangan kedua lalu ketiga menyusul. Lalu kami sadar mereka ingin kami lenyap, tapi keinginan untuk bertahan juga memotivasi kami," ujar Ren Zhengfei.