Oligarki pengusaha Rusia Arkady Rotenberg telah buka suara bahwa dialah pemilik rumah mewah Laut Hitam, bukan Presiden Vladimir Putin, seperti yang dituduhkan oleh para kritikus pemimpin.
Untuk diketahui, Rusia tengah gempar oleh sebuah laporan video tentang istana yang luas oleh kritikus Kremlin Alexei Navalny. Video tersebut menjadi viral di seluruh Rusia dan sekarang telah ditonton lebih dari 100 juta kali.
Dilansir dari BBC International di Jakarta, Senin (1/2/21) pengungkapan itu muncul dalam wawancara yang diposting di saluran pro-Kremlin Mash Telegram, sebelum dikonfirmasi ke kantor berita Interfax.
Baca Juga: Rusia Ramalkan Pandemi Beres Bulan Maret, Terutama Dimulai dari...
"Saya telah berhasil mencapai kesepakatan dengan kreditor beberapa tahun lalu, dan saya menjadi penerima manfaat dari situs ini beberapa tahun lalu," ujar kantor pers Rotenberg mengutip ucapannya.
Rotenberg mengatakan properti itu akan selesai dalam beberapa tahun dan diharapkan akan menjadi hotel apartemen.
Klaim itu muncul ketika tindakan keras terhadap tokoh-tokoh oposisi meningkat di seluruh Rusia. Kontroversi mengenai properti telah marak setelah publikasi dokumenter oleh tim kritikus Kremlin Alexei Navalny yang dipenjara awal bulan ini.
Diketahui Rotenberg menjual sahamnya di perusahaan konstruksi pipa gas Stroygazmontazh pada 2019 yang menurut harian bisnis RBC senilai USD1,3 miliar. Putin sendiri telah membantah kepemilikan istana mewah tersebut.
Rotenberg adalah tokoh penting di Rusia sebagai pemilik perusahaan konstruksi besar yang membangun infrastruktur seperti jembatan dan jaringan pipa gas. Dia dikenal dekat dengan Putin sebagaiĀ teman masa kecil dan pasangan judo.
Pengusaha itu berada di bawah sanksi AS sejak 2014 dan masuk daftar hitam karena disebut sebagai anggota lingkaran dalam kepemimpinan Rusia yang diklaim memberikan dukungan untuk proyek-proyek kesayangan Putin.