Pandemi virus corona yang berasal dari China justru tak memengaruhi kekayaan para taipan di sana. Terbukti total kekayaan dari 400 Orang Terkaya di China melonjak menjadi USD2,11 triliun (Rp30.471 triliun) dari USD1,29 triliun (Rp18.629 triliun) setahun sebelumnya.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (5/11/2020) kenaikan 64% ini disebabkan oleh pelonggaran aturan pasar modal dan rebound ekonomi yang memungkinkan China unggul dari ekonomi besar dunia lainnya dalam memulihkan diri dari pandemi.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Dhanin Chearavanont, Miliarder Thailand Berdarah China
Hampir dua pertiga dari daftar tersebut melihat peruntungan mereka meningkat dalam satu tahun terakhir hingga USD1,55 miliar (Rp22 triliun), dibandingkan dengan USD1 (Rp14 triliun) miliar tahun lalu.
Penghasil kekayaan terbaru China menempatkan negara tersebut lebih cepat untuk mengungguli Amerika Serikat. Kenaikan USD820 miliar (Rp11.851 triliun) dalam kekayaan keseluruhan dari 400 miliarder dan pasangan miliarder teratas China tahun ini.
Kekayaan orang terkaya China itu melampaui perolehan USD240 miliar (Rp3.468 triliun) dalam kekayaan Forbes 400 tahun ini, yang melacak orang terkaya di Amerika.
Sosok yang menduduki daftar puncak ini dalam tiga tahun berturut-turut adalah pendiri Alibaba, Jack Ma, melihat kekayaannya meningkat 72% menjadi USD65,6 miliar (Rp947 triliun) berkat Ant Group yang akan IPO.
Di antara para miliarder lainnya, CEO Tencent Ma Huateng naik 53% yang kini bernilai USD55,2 miliar (Rp797 triliun). Lalu, Colin Huang, ketua situs e-commerce Pinduoduo, memperkirakan kekayaan bersihnya melonjak 44% menjadi USD30,6 miliar (Rp442 triliun). Lebih lanjut, kekayaan pendiri JD.com CEO Richard Liu meningkat tiga kali lipat menjadi USD20,3 miliar (Rp291 triliun).