Miliarder dan salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates terus memantau perkembangan virus corona. Gates dengan organisasi filantropisnya, The Bill & Melinda Gates Foundation, telah menghabiskan miliaran dolar mendanai beberapa produsen obat untuk menghemat waktu dalam memproduksi vaksin. Ia mengatakan bahwa kini vaksin lebih cepat dari yang selama ini ia kira.
"Awal tahun depan. Jika beruntung, kami akan memiliki dua atau tiga dari enam yang berada dalam uji coba fase tiga sekarang," kata Gates kepada Yahoo Finance yang dikutip di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Baca Juga: Tahun Baru di Depan Mata, Ini 4 Ramalan Bill Gates untuk Tahun 2021
Bill Gates mengatakan bahwa vaksin buatan Pfixer memiliki peluang yang besar untuk menjadi yang pertama.
"Pfizer memiliki peluang bagus untuk menjadi yang pertama - mereka adalah perusahaan vaksin yang sangat berpengalaman dan merancang studi mereka dengan sangat baik."
Gates juga mengharapkan AstraZeneca, perusahaan obat asal Inggris yang kemungkinan akan memasok vaksin di Australia dengan vaksinasi Covid-19 jika lulus uji coba, lalu Johnson dan Johnson, Novavax, Moderna dan Sanofi yang akan datang menjadi vaksin awal tahun depan.
Namun, baru-baru ini terungkap bahwa sukarelawan AstraZeneca dari uji klinis vaksin Covid-19 meninggal, tetapi Gates mengatakan bahwa hal tersebut tidak mengejutkan dalam uji coba normal. Relawan di Brasil yang meninggal diketahui tak disuntikkan vaksin sebenarnya hanya vaksin plasebo atau semu.
"Bahkan jika dari enam, ada dua atau tiga yang pertama disetujui, keefektifannya dalam hal menghentikan sakit dan infeksi Covid-19 mungkin tidak sempurna," pungkasnya.