Bos Facebook, Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, mengatakan akan menyumbangkan tambahan USD100 juta (Rp1,4 triliun) untuk mendukung pejabat pemilihan dan mendanai infrastruktur untuk pemilihan presiden AS pada bulan November mendatang.
"Hari ini kami memberikan tambahan USD100 juta ke Center for Tech and Civic Life untuk memastikan bahwa setiap yurisdiksi yang membutuhkan dana dapat membantu orang yang memilih dengan aman agar bisa mendapatkannya," ujar Zuckerberg dalam sebuah posting Facebook yang dikutip dari Reuters di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Baca Juga: Mark Zuckerberg Dkk Dipanggil Komite Perdagangan AS, Ada Apa?
Zuckerberg menambahkan, sejauh ini lebih dari 2.100 yurisdiksi pemilihan lokal telah mengajukan permohonan ke CTCL untuk mendapatkan dukungan.
CTCL adalah lembaga nonprofit yang berbasis di Chicago yang bekerja untuk mendorong demokrasi yang lebih terinformasi dan terlibat, serta membantu memodernisasi pemilu AS.
Sebelumnya, Zuckerberg dan istri telah menyumbang USD300 juta (Rp4,4 triliun) untuk membantu proses pemilihan AS. Donasi tersebut ditujukan untuk menangani tantangan terkait pandemi COVID-19 dengan mendanai peralatan pemungutan suara dan peralatan pelindung untuk petugas pemungutan suara. Dengan tambahan dana USD100 juta, maka total donasi Zuckerberg dan istri mencapai USD400 juta (Rp5,8 triliun).
Dalam postingan tersebut, Zuckerberg juga membalas tuntutan hukum yang mencoba memblokir penggunaan dana.
"Sejak donasi awal kami, ada beberapa tuntutan hukum yang diajukan dalam upaya untuk memblokir penggunaan dana ini, berdasarkan klaim bahwa organisasi yang menerima donasi memiliki agenda partisan. Itu salah," katanya.
Donasi infrastruktur pemilu Zuckerberg dan Chan datang bersamaan dengan Facebook yang tengah menghadapi pengawasan peraturan dari Washington dan tekanan dari anggota parlemen untuk melindungi pengguna dari misinformasi dan pelanggaran terkait pemilu di platformnya.