Salah satu orang terkaya di China, Colin Huang sempat merasakan kekayaannya melebihi Jack Ma. Tetapi menurut data Forbes hari ini, Huang adalah orang terkaya ke-57 di dunia dengan harta kekayaan USD26,5 miliar (Rp396 triliun). Sementara Jack Ma kembali memimpin dengan kakayaan USD50,7 miliar (Rp757 triliun).
Kekayaan Huang berasal dari e-commerce Pinduoduo yang dibuatnya. Colin Huang lahir pada tahun 1980, di Hangzhou. Semasa sekolah, Huang adalah anak yang gemilang. Ia bahkan memenangkan medali di Olimpiade Matematika, setelah menunjukkan bakatnya di bidang Matematika.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Masayoshi Son, Bos SoftBank yang Juga Angel Investor
Hal itu pun menjadi titik balik takdirnya dan mulai mendorongnya menuju kehidupan yang lebih baik. Hadiah dari Olimpiade itu adalah beasiswa untuk sekolah terkemuka di provinsi Zhejiang.
Setelah menyelesaikan sekolahnya, kesempatan lain datang ke pangkuannya, dia terpilih untuk belajar di Universitas Zhejiang yang bergengsi. Ia pun berkuliah dan mengejar gelar di bidang ilmu komputer.
Saat kuliah, Huang memulai karir dengan magang di Microsoft Beijing. Kala itu, ia mendapatkan gaji sebesar 6.000 yuan. Menurut sebuah wawancara, Huang menerima gaji yang lebih besar dari gaji orang tuanya saat itu.
Setelah menyelesaikan wisuda, Huang melanjutkan ke University of Wisconsin, AS untuk mengejar gelar master. Saking cerdasnya, profesornya yang terkesan dengan kecerdasannya memberinya surat rekomendasi untuk beberapa raksasa teknologi terbesar saat itu.
Segera setelah menyelesaikan pendidikan pada tahun 2004, ia menerima surat penawaran dari tiga perusahaan besar yaitu Oracle, Microsoft dan IBM. Namun, Huang menolak ketiga penawaran tersebut dan memutuskan untuk bekerja dengan Google yang saat itu baru saja mengajukan IPO.
Huang bergabung dengan Google sebagai insinyur. Setelah bekerja selama tiga tahun, pada tahun 2007 dia mengundurkan diri karena lelah terbang bolak-balik dari AS ke China, untuk menyelesaikan masalah yang paling kecil sekalipun.
Saat itu, Huang sudah memiliki banyak uang dan mampu mengambil keputusan untuk berhenti dari pekerjaannya dan memulai bisnisnya di China.
Bisnis pertamanya di negara asalnya, China adalah situs web eCommerce bernama Ouku. Situs web itu langsung populer, dan setelah tiga tahun pada 2010, Huang menjual situs web tersebut. Setelah Ouku, Huang mendirikan lagi situs web bernama Leqi dan kemudian Xunmeng, sebuah studio game.
Ketiga bisnisnya yang berjalan baik membawanya mendirikan Pinduoduo, platform e-commerce yang sangat sukses hingga Huang menjadi miliarder dunia.
Pinduoduo adalah platform eCommerce yang memberikan penawaran kepada penggunanya untuk pembelian grup. Perusahaan ini didirikan pada September 2015.
Dalam setahun, Huang berhasil mengumpulkan investasi dari perusahaan-perusahaan terkemuka China, yaitu Tencent, Gaochun dan Xintianyu. Ketiga perusahaan itu sendiri menginvestasikan senilai USD110 juta (Rp1,6 triliun) dalam pendanaan putaran B perusahaan.
Pada 2018, Pinduoduo melaporkan jumlah pengguna lebih dari 200 juta. Pada 26 Juli 2018, perusahaan go public di NASDAQ dengan IPO senilai USD1,6 miliar (Rp23,9 triliun).
IPO Pinduoduo menjadi IPO terbesar tahun 2018 dan langsung membuat pesaingnya merasa terancam. Perusahaan yang didirikan Huang menjadi salah satu perusahaan termuda yang memberikan persaingan ketat kepada e-commerce raksasa yang berusia lebih dari satu dekade seperti Alibaba dan JD.com.