Direktorat Jenderal Pajak memberikan penghargaan sebagai pembayar pajak terbesar di Indonesia kepada enam konglomerat. Adapun keenam konglomerat tersebut adalah Arifin Panigoro, Alexander Tedja, Budi Purnomo Hadisurjo. Lalu kemudian ada Garibaldi Thohir, Eddy Kusnadi Sariaatmadja, dan TP Rachmat.
Apresiasi tersebut diberikan untuk memotivasi wajib pajak yang lain agar patuh dan berkontribusi lebih baik. Berikut enam konglomerat Indonesia pembayar pajak terbesar untuk Tanah Air:
Baca Juga: Tajir Melintir! Perusahaan Milik Konglomerat Sudhamek Caplok Mayoritas Saham Prochiz
1. Arifin Panigoro (Pemilik Medco Group)
Arifin Panigoro merupakan orang terkaya ke-45 di Indonesia pada tahun 2019. Pendiri dan pemilik Medco Group ini tercatat memiliki harta Rp9,3 triliun.
2. Alexander Tedja (Presiden Komisaris Pakuwon Group)
Alexander Tedja telah menjadi sosok yang mengembangkan sejumlah proyek pertumbuhan, apartemen hingga pusat perbelanjaan melalui Pakuwon Group. Forbes mencatat ia sebagai orang terkaya ke-21 di Indonesia tahun 2019 dengan total kekayaan Rp20,3 triliun.
3. Budi Purnomo Hadisurjo (Pendiri Optik Melawai)
Pendiri Optik Melawai, Budi Purnomo Hadisurjo ini telah menjadi orang terkaya di Indonesia dengan harta kekayaan mencapai Rp3,6 triliun.
4. Garibaldi Thohir (CEO Adaro Energy)
Pendiri Adaro Energy, Garibaldi Thohir adalah konglomerat batu bara di Indonesia yang harta kekayaannya mencapai Rp22 miliar. Ia adalah kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir sekaligus tercatat sebagai orang terkaya ke-17 di Indonesia.
5. Raden Eddy Kusnadi Sariaatmadja (Pemilik Emtek Group)
Pemilik stasiun TV swasta di Indonesia, SCTV hingga O Channel, Raden Eddy Kudnadi Sariaatmadja ini merupakan orang terkaya ke-41 di Indonesia versi Forbes. Ia tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp10 triliun dan menjadi salah satu sosok yang mendapat penghargaan dalam penerimaan pajak terbesar di Indonesia.
6. Rachmat Theodore Permadi (Pemilik Triputra Group)
Pemilik Triputra Group, Rachmat Theodore Permadi adalah pengusaha di bidang agribisnis seperti karet, kelapa sawit manufaktur, pertambangan batu bara hingga logistik dan dealership motor. Menurut catatan Forbes, kekayaannya mencapai Rp21 triliun.