Salah satu pendiri Spotify, Daniel Ek baru saja mengumumkan akan berinvestasi sebesar USD1,2 miliar (Rp17,9 triliun) kepada perusahaan startup Eropa.
Dalam acara virtual yang diselenggarakan oleh penyelenggara acara start-up Slush, Ek mengatakan dia akan menggunakan dana tersebut untuk membuat taruhan moonshot. Fokusnya adalah pada teknologi mendalam, alat yang berfokus pada inovasi ilmiah.
Baca Juga: Ekonomi AS Carut-Marut, Miliarder Ini Desak Trump Kasih Uang ke Rakyat
Adapun sektor yang ingin diinvestasikan Ek adalah kesehatan, pendidikan, pembelajaran mesin, dan bioteknologi.
"Saya ingin melakukan bagian saya; kita semua tahu bahwa salah satu tantangan terbesar adalah akses modal," ujar Ek dikutip dari CNBC International di Jakarta, Jumat (25/9/2020).
Pria asal Swedia ini menambahkan dia ingin Eropa mencapai mimpi baru, mirip dengan American Dream selama dekade berikutnya.
Ek sendiri menurut catatan Forbes Ek memiliki kekayaan USD3,6 miliar (Rp53 triliun). Itu berarti, ia telah mengalokasikan sekitar sepertiga dari kekayaannya sendiri untuk investasi.
Pria 37 tahun ini mengaku kesal dengan jumlah perusahaan teknologi Eropa yang dibeli oleh saingan AS sehingga menguras otak para pengusaha berbakat untuk meninggalkan kawasan itu menuju Silicon Valley.
Salah satu contoh paling terkenal dari pengusaha Eropa yang menuju ke AS adalah raksasa pembayaran Stripe, yang pendirinya merupakan berkebangsaan Irlandia dan pergi ke California untuk membangun perusahaan.
"Saya benar-benar frustrasi ketika saya melihat pengusaha Eropa menyerah pada visi luar biasa mereka menjual sejak awal kepada perusahaan non-Eropa, atau ketika beberapa talenta teknologi paling menjanjikan di Eropa pergi karena mereka tidak merasa dihargai di sini," kata Ek.
"Kami membutuhkan lebih banyak perusahaan super yang meningkatkan standar dan dapat bertindak sebagai inspirasi." tambahnya.
Eropa sering terlihat tertinggal dari AS dan China dalam hal teknologi. Sementara kedua kekuatan ekonomi tersebut telah menghasilkan beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia seperti Amazon, Microsoft, Tencent dan Alibaba.
Untuk beberapa nama, Eropa belum menawarkan skala kesuksesan yang serupa di industri ini. Tahun lalu, rekor USD34,3 miliar (Rp512 triliun) mengalir ke perusahaan teknologi pemula di Eropa.
Ek mengatakan dia akan bekerja dengan ilmuwan, investor, dan pemerintah untuk melakukan investasinya. Dana USD1,2 miliar akan membuat pendiri Spotify ini bersaing dengan dana ventura mapan seperti Atomico.
Spotify sendiri merupakan perusahaan yang berbasis di Stockholm, Swedia dan terdaftar di New York lebih dari dua tahun lalu. Benua Eropa telah tertinggal dalam hal IPO teknologi tahun ini, sementara banyak perusahaan perangkat lunak yang go public di AS.