Miliarder filantropi, Bill Gates telah lama bergelut mendanai dan menemukan vaksin corona. Kini, satu per satu kandidat vaksin bekingan Bill Gates mendekati tahap akhir dari pembuatan vaksin. Apakah akan berhasil? Sepenuhnya masih belum diketahui.
Dalam sebuah laporan baru bertajuk "The Goalkeepers Report" yang dirilis oleh Bill & Melinda Gates Foundation Senin kemarin, mereka melihat bagaimana dunia telah mundur akibat pandemi Covid-19 dengan meningkatnya kemiskinan global di banyak negara.
Baca Juga: Bill Gates Yakin Vaksin Corona Ready 2021, Tapi...
Dikutip dari CNBC International di Jakarta, Selasa (15/9/2020) laporan tersebut mengutip pemodelan dari Northeastern University yang memprediksi kematian akibat pandemi Covid-19 dapat dua kali lebih banyak apabila negara-negara kaya menimbun 2 miliar dosis vaksin pertama daripada mendistribusikannya secara adil.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa pandemi berdampak tidak proporsional pada perempuan, kelompok minoritas ras dan etnis, serta orang yang hidup dalam kemiskinan.
"Pandemi, di hampir setiap dimensi, memperburuk ketimpangan. Negara-negara miskin menderita jauh lebih banyak daripada negara-negara kaya karena kekurangan sumber daya fiskal untuk melanjutkan," kata Gates kepada wartawan hari Jumat, menjelang laporan tersebut dirilis.
Gates menambahkan banyak pekerja di negara berkembang tidak dapat dengan mudah bekerja dari rumah dan umumnya dibayar lebih rendah. Mereka jelas lebih rentan terpapar corona.
Pada akhir Agustus, lebih dari 170 negara menyatakan bergabung dengan Covid-19 Vaccines Global Access Facility (COVAX) yang bertujuan bekerja sama dengan produsen vaksin untuk menyediakan vaksin secara adil, aman dan efektif ke negara-negara di seluruh dunia.
Selain itu juga melindungi mereka yang paling rentan dalam populasi, seperti orang tua dan pekerja perawatan kesehatan. Sasarannya adalah memberikan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 yang disetujui pada akhir 2021 dengan meningkatkan produksi dan membeli pasokan.