Minggu, 24 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Pendiri Oracle, Larry Ellison Tutup Yayasan Amalnya, Lho Kenapa?

Foto Berita Pendiri Oracle, Larry Ellison Tutup Yayasan Amalnya, Lho Kenapa?
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pendiri Oracle, Larry Ellison tiba-tiba menghentikan pekerjaan yayasan amalnya. Ellison telah memutuskan untuk membubarkan tim dan program yang bekerja untuk satu-satunya organisasi filantropi, Larry Ellison Foundation.

Langkah itu disebutkan dalam email yang diterime Recode sebagai upaya untuk memfokuskan kembali pemberiannya dalam memerangi virus corona. Ellison akan menjalankan program baru melalui "filantropi medis". Meski demikian, masih belum jelas apa bentuk upaya baru ini.

Baca Juga: Alhamdulillah! Maskapai Miliarder Ini Selamat dari Krisis Corona

Dilansir dari Vox.com di Jakarta, Jum'at (4/9/2020) Recode melaporkan minggu lalu bagaimana rekam jejak Ellison yang dianggap kurang baik, termasuk fakta bahwa yayasannya yang berada di Inggris tidak melakukan apa pun secara terbuka untuk menangani pandemi Covid-19.

Namun, sebuah email yang ditulis oleh Ratna Viswanathan, CEO penerima beasiswa Ellison bernama Reach to Teach mengatakan bahwa Ellison memutuskan untuk fokus dalam filantropisnya untuk memerangi Covid-19.

Ellison tercatat sudah membubarkan yayasan filantropinya sebanyak tiga kali. Sementara lembaga nonprofit yang didukung Ellison, seperti Reach to Teach, yang mendidik siswa pedesaan di India, mungkin sekarang harus berjuang keras untuk mendapatkan pendanaan baru.

Meski demikian, Viswanathan mengatakan dalam emailnya bahwa dia yakin bahwa Reach to Teach dapat bertahan hingga 2024.

Hingga kini, Ellison belum memberikan tanggapan secara terbuka tentang upayanya dalam menangani virus corona. Namun, karyanya yang substantif hingga saat ini melalui perusahaannya, Oracle adalah membangun dan menyumbangkan database ke Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS untuk menguji kemanjuran berbagai terapi akibat infeksi.

Namun, tidak jelas seberapa luas database ini digunakan, dan ahli epidemiologi telah menyatakan keprihatinan bahwa database tersebut merupakan ilmu sampah karena tidak menggunakan eksperimen terkontrol untuk mengukur dampak obat.

Tag: Larry Ellison, The Oracle Corporation

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Twitter/DigitaliveWorld