Minggu, 24 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Bakal Kembangkan Ekonomi Hijau, Siapa Miliarder Andrew Forrest?

Foto Berita Bakal Kembangkan Ekonomi Hijau, Siapa Miliarder Andrew Forrest?
WE Entrepreneur, Jakarta -

Miliarder Australia Andrew Forrest melalui perusahaannya Fortescue Metals Group (FMG) bakal mengembangkan energi baru terbarukan dan ekonomi hijau di Indonesia. Dikabarkan bahwa Andrew menargetkan proyek ini diselesaikan dalam waktu 10 tahun.

Ia mengaku telah berkeliling ke banyak negara termasuk di Indonesia. Hingga akhirnya memutuskan untuk memilih Indonesia menjadi tempat pengembangan energi hijau.

Baca Juga: Kebanyakan Tidur, Miliarder Ini Sesali Kebiasaannya saat Muda

Pemilik nama lengkap John Andrew Henry Forrest lahir pada tahun 1961 di Perth, Australia Barat. Forrest lulusan University of Western Australia jurusan ekonomi dan politik. Pada tahun 1991 Forrest menikah dengan Nicola Maurice.

Berdasarkan data Forbes, kekayaan Andrew Forrest mencapai USD14,7 miliar (Rp217 triliun). Forrest memulai perusahaan pertambangan pertamanya, Anaconda Nickel yang saat ini bernama Minara Resources) pada tahun 1994. Sembilan tahun kemudian, ia mendirikan Fortescue Metals Group, yang menambang dan mengirimkan bijih besi ke China. 

Pada tahun 2008, Forrest pernah menjadi orang terkaya Australia dengan kekayaan bersihnya mencapai USD12,7 miliar ketika saham Fortescue mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Forrest juga memiliki industri peternakan yang mengolah daging dan susu.

Pada 2013, Forrest dan istrinya, Nicola, adalah orang Australia pertama yang menjanjikan sebagian besar kekayaan mereka untuk amal selama hidup mereka.

Dia sebelumnya mengundurkan diri sebagai CEO Fortescue Metals pada tahun 2011 untuk fokus pada filantropi.

Pada 2014, Forrest dan istrinya, Nicola, menjanjikan $ 65 juta selama 10 tahun melalui Minderoo Foundation, mendirikan Forrest Research Foundation untuk menawarkan beasiswa kepada siswa yang mengejar gelar PhD di Western Australian University.

Tag: Andrew Forrest, miliarder, Australia

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: REUTERS/David Gray