Para miliarder dunia berpotensi kehilangan harta lebih besar dari dugaan. Sebagaimana dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (15/6/2020) kekayaan global diperkirakan bakal jatuh USD 3,1 triliun tahun ini.

Hal tersebut berdasarkan laporan dari Morgan Stanley dan Oliver Wyman. Mereka menyatakan, pandemi Corona atau Covid-19 memiliki dampak finansial yang besar bagi miliarder, seperti turunnya kekayaan hingga 4 persen pada tahun ini. Dampak ini diperkirakan bakal terus berjalan akibat pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. 

Baca Juga: Bikin Adem di Tengah Isu Rasial, Miliarder Ini Beri Sumbangan ke Jurnalis Kulit Hitam di AS!

"Dalam skenario pemulihan ekonomi U-shaped, kekayaan global (High Net Worth/HNW) berpotensi anjlok dari USD 79 triliun menjadi USD 76 triliun. Pada skenario terbaik, jumlahnya bisa meningkat 0,9 persen hingga USD 80 triliun," bunyi laporan tersebut.

Namun pada skenario terburuk, kejatuhannya bisa mencapai 10,2 persen atau USD 8 triliun, menjadi USD 71 triliun. Bahkan, diperkirakan dalam skenario ini pertumbuhan aset hingga 2024 rata-rata hanya 1 persen.

Selain itu, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) meramalkan, ekonomi dunia juga bakal merosot hingga 6 persen dengan catatan tidak ada pandemi Corona gelombang ke-2. Jika ada gelombang ke-2, penurunannya bisa sampai 7,6 persen.

"Skenario apapun terdengar menyedihkan, dan aktivitas tidak akan kembali benar-benar normal di tengah keadaan ini," kata Chief Economist OECD Laurence Boone.

Laurence menambahkan, pada akhir 2021 kemerosotan pendapatan bisa lebih parah dalam 100 tahun terakhir. Namun Morgan Stanley dan Oliver Wyman berharap, pertumbuhan asset under management (AUM) akan tumbuh dalam beberapa tahun ke depan dan menyelamatkan kekayaan global.

Keseluruhan, diperkirakan AUM bisa tumbuh 7 persen. Sementara di China bisa tumbuh 12 persen. Lalu Amerika Latin, tumbuh 8 persen. Asia Pasifik tumbuh 7 persen. Amerika Serikat, tumbuh 4 persen. Lalu Eropa Barat dan Jepang tumbuh 3 persen.