Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) tahun ini membidik sedikitnya lima koperasi untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ambisi ini diungkapkan oleh Staf Khusus Menkop-UKM Tubagus Fiki Chikara Satari saat acara Orientasi Jurnalis KUKM 2020 bertema Koperasi dan UMKM Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Jumat (13/3/2020), di Auditorium Gedung Kemenkop-UKM.
"Baru ada dua koperasi yang IPO sejak 2003 melalui obligasi dari bisnisnya. Padahal saat ini ada asosiasi koperasi besar, ada sekitar 35 koperasi dengan omzet sangat besar. Kami targetkan minimal lima koperasi yang kami dampingi melantai di BEI," beber Fiki.
Baca Juga: Bos Smesco Beberkan Setengah Lebih Anggarannya Cuma Dinikmati Internal
Asal tahu saja, sebelumnya Kemenkop-UKM telah sukses mengantarkan dua koperasi binaannya melantai di bursa: PT Pelita Sejahtera Abadi (Kopkar Apac Inti Semarang) pada 31 Maret 2003 dan PT Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi TBKI (Kospin Jasa Pekalongan) pada 18 Desember 2017.
Stafsus Menkop-UKM Teten Masduki ini menjabarkan bahwa tujuan IPO bukan sekadar mencari pendanaan. Terpenting, IPO ini untuk mengubah citra koperasi menjadi lebih positif di tengah publik.
"Kami identifikasi, cek kesehatan keuangannya dan persiapan lainnya. Sehingga ada trust yang lebih, bukan hanya koperasi IPO, tapi persepsi publik berkenaan dengan koperasi semakin baik," tegasnya.
Sayangnya, dia masih enggan membocorkan nama dan lokasi dari lima koperasi tersebut. "Lima koperasi tahun ini IPO. Ada 35 koperasi besar, yang mungkin simpan pinjam. Sedang dijajaki," jawabnya saat ditanyai wartawan terkait detail koperasi tersebut.