Selasa, 23 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Tertekan Dikekang Xi Jinping, 3 Pendiri Raksasa Teknologi Ini Putuskan Resign dari Perusahaan

Foto Berita Tertekan Dikekang Xi Jinping, 3 Pendiri Raksasa Teknologi Ini Putuskan Resign dari Perusahaan
WE Entrepreneur, Jakarta -

Dalam pengumuman mengejutkan, miliarder pendiri ByteDance Zhang Yiming mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO perusahaan induk TikTok. Zhang menyebut ia akan beralih ke peran baru di raksasa media sosial China.

Perusahaannya, ByteDance terkenal karena aplikasi TikTok dan aplikasi agregasi berita Toutiao. Zhang, yang baru berusia 37 tahun, adalah miliarder teknologi China terbaru yang mundur dari perusahaannya dalam beberapa tahun terakhir.

Dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (24/5/21) Zhang yang memiliki kekayaan USD36 miliar (Rp515 triliun), mengumumkan bahwa Liang Rubo, yang saat ini memimpin departemen sumber daya manusianya, akan menjadi penggantinya.

Baca Juga: Bos TikTok Zhang Yiming Resign, Jadi Tanda 'Bendera Merah' bagi Teknologi China

Kedua pria itu akan bekerja sama dalam transisi dalam enam bulan ke depan. Zhang belum mengatakan apa peran barunya di ByteDance. Meski demikian, dia mengindikasikan bahwa akan bekerja lebih banyak pada filantropi dan strategi jangka panjang usai menyerahkan operasi sehari-harinya di ByteDance.

Sebelumnya, dua miliarder teknologi China terkemuka lainnya telah melakukan langkah serupa. Colin Zheng Huang, pendiri dan mantan CEO Pinduoduo, meninggalkan perusahaannya tahun ini. Pada bulan Maret, Huang yang memiliki kekayaan USD46,3 miliar (Rp663 triliun), mengumumkan bahwa dia melepaskan kursi ketuanya dan meninggalkan dewan, setelah mengundurkan diri sebagai CEO pada Juli 2020.

Pria berusia 41 tahun ini mendirikan Pinduoduo pada tahun 2015 setelah bertugas sebagai insinyur Google dan mengambil publik perusahaan di Nasdaq hanya tiga tahun kemudian. Pendapatan Pinduoduo tahun 2020 sebesar USD9,1 miliar (Rp130 triliun) meningkat 97% dibandingkan tahun 2019. Sekarang Pinduoduo membanggakan jumlah pembeli aktif tertinggi di China, dengan 788 juta pengguna.

Huang berkata pada bulan Maret bahwa dia berencana menghabiskan waktu luang barunya untuk mengejar penelitian ilmu makanan dan kehidupan.

"Saya berharap pengunduran diri saya sebagai Ketua Dewan akan membantu anak muda ini menjadi dewasa yang mandiri," kata Huang dalam sebuah pernyataan.

Pengunduran diri tingkat tinggi ketiga dalam beberapa tahun terakhir adalah Jack Ma sang pendiri Alibaba. Jack Ma pensiun sebagai ketua konglomerat e-commerce buatannya pada September 2019 dan mengundurkan diri dari dewannya pada tahun 2020.

Ma yang merupakan mantan guru Bahasa Inggris menjadi pendiri Alibaba pada tahun 1999. Pria berhata USD46,6 miliar (Rp668 triliun) itu melepaskan peran CEO pada 2013. Sejak itu, Ma yang berusia 56 tahun menghabiskan lebih banyak waktu untuk filantropi melalui Jack Ma Foundation, tetapi masih mengalami masalah setelah dia  menentang regulator China di forum Shanghai pada Oktober 2020.

Pengunduran diri Zhang, Huang, dan Ma terjadi karena perusahaan teknologi semakin diawasi di China. Presiden Xi Jinping berupaya mengendalikan kekuatan dan risiko yang ditimbulkan oleh raksasa teknologi baru.

Selain Alibaba, laporan berita muncul pada bulan April bahwa perusahaan media internet Tencent, yang terkenal dengan game online dan aplikasi WeChat, menghadapi potensi denda USD1,5 miliar (Rp21 triliun) sebagai bagian dari penyelidikan antitrust. Seorang juru bicara Tencent tidak membalas permintaan komentar. Perusahaan e-commerce yang terdaftar di Hong Kong, Meituan, juga mengumumkan pada bulan yang sama bahwa mereka sedang dalam penyelidikan antimonopoli di China.

Tag: Zhang Yiming, Colin Huang, Jack Ma, China (Tiongkok), Xi Jinping

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Time.com