Jum'at, 29 Maret 2024 Portal Berita Entrepreneur

Pengusaha Properti Anthony Sudarsono Bongkar Tuntas Cara Mendapatkan Rp100 Juta Pertama

Foto Berita Pengusaha Properti Anthony Sudarsono Bongkar Tuntas Cara Mendapatkan Rp100 Juta Pertama
WE Entrepreneur, Jakarta -

Anthony Sudarsono dalam video YouTube "Cara Aku Mendapatkan 100 Juta pertamaku di usia 19 tahun!" mengungkapkan cara mendapatkan Rp100 juta pertamanya di usia 19 tahun. Sebagai pebisnis properti, Anthony mengungkap bahwa apabila sudah berhasil mendapatkan Rp100 juta pertama, maka akan siap secara mental, finansial dan mindset.

Anthony pun mengutip ucapan pakar finansial dunia, Robert Kiyosaki yang mengatakan bahwa sebagai manusia, kita punya empat kuadran di mana kita masuk di kuadran apa tergantung dengan pekerjaan yang kita miliki. Sebagaimana diketahui, ada E (employee/pegawai), S (self employed), B (business owner/pemilik bisnis) dan I (investor).

Baca Juga: Dari Ratusan Miliar, Untung PP Properti Hanya Tersisa Puluhan Triliunan Aja

Di kuadran manapun, paling penting itu sudah memiliki Rp100 juta pertama untuk bisa masuk di kuadran terakhir yaitu investor agar memiliki mental dan kesiapan.

Karena itu, Anthony membagikan tipsnya untuk bisa mendapatkan Rp100 juta pertama. Karena dahulu, ia juga seorang karyawan. Bahkan, saat masih sekolah, ia bisa terbilang bodoh karena selalu di rangking paling belakang. Sekalipun ia belajar mati-matian, ia tetap saja tak bisa mengikuti ujian dengan baik.

Dari situ, Anthony merasa tak berbakat untuk belajar. Terlebih, ia selalu dibanding-bandingkan dan dinilai bodoh. Anthony pun jadi terpacu untuk menjadi sukses sejak dini agar bisa membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi orang yang sukses.

Sejak SMA, Anthony sudah mulai berjualan, ia pun berjualan nasi kucing dengan harapan bisa terlepas dari sekolah untuk berbisnis. Anthony membeli nasi kucing di malam hari dan menjual nasi itu di pagi hari ke SMA wanita, barulah ke SMA pria.

Sampai-sampai, kekasihnya saat itu mempertanyakan apakah Anthony kekurangan uang. Yang padahal, itulah proses Anthony melakukan proses pembuktian diri. Tetapi, tetap saja Anthony malah jadi bahan olok-olokan.

Hingga suatu hari, kabar Anthony berjualan pun terdengar oleh orang tuanya. Anthony dimarahi habis-habisan karena dinilai sangat nakal akibat sekolah tidak berjalan baik dan malah berjualan sehingga membuat orang tuanya malu. Akhirnya, Anthony pun berhenti.

Setelah itu, Anthony mulai jual-beli rumput laut Tao Kae Noi asal Thailand yang dijual Anthony ke teman-teman sekolahnya dan berkata bahwa produk tersebut adalah barang impor karena masih baru di Indonesia. Padahal, Anthony membeli barang tersebut di Carefour.

Saat ketahuan, Anthony kembali berhenti. Yang padahal, keuntungannya saat itu sangat lumayan bisa mencapai Rp80-100 ribu.

Pada saat kelas 2 SMA, Anthony berada di titik terendah untuk melanjutkan sekolah. Pasalnya, ia hampir tak naik kelas hanya karena nilai Biologinya kurang 0,1. Anthony pun memohon sambil menangis agar bisa naik kelas. Tetapi, Anthony tetap tak mau melanjutkan sekolah dan dikirimlah ia ke Malaysia oleh orang tuanya untuk langsung kuliah S1.

Sayangnya, di tahun pertama Anthony kuliah, ia merasa sangat berat di jurusan arsitek. Anthony pun kembali berbisnis dengan membawa batik dari Indonesia dengan uang tabungannya dan ia jual ke bule-bule di kampusnya. Sayangnya, Anthony salah strategi, ia mengambil barang dengan ukuran S dan M. Padahal, orang bule rata-rata berbadan lebih besar dari rata-rata orang Indonesia. Karena itu, bisnisnya gagal lagi. Anthony hanya merasakan balik modal tanpa keuntungan.

Saat memutuskan berhenti kuliah di Malaysia, orang tua Anthony pun meminta agar dia harus mempunyai tujuan terlebih dahulu sebelum berhenti kuliah. Karena kalau tidak, Anthony bisa hanya menjadi gelandangan.

Selanjutnya, Anthony diminta untuk pergi ke China dan belajar bahasa China di sana. Anthony diarahkan orang tuanya untuk membawa barang impor dari China ke Indonesia. Namun, dia enggan karena modalnya sangat besar dan risiko kerugian hingga miliaran rupiah.

Karena itu, Anthony mulai mencari ide bisnis makanan dan ia terinspirasi dengan Sumo Squid. Anthony pun mulai bekerja di sana selama 2-3 bulan tanpa digaji karena ia mengatakan hanya ingin belajar bahasa. Setelah itu, Anthony membawa Sumo Squid ke Indonesia dengan modal awal Rp20 juta, ia pamerkan di bazar-bazar Indonesia.

Dari situlah Anthony mendapatkan Rp100 juta pertamanya melalui franchise Sumo Squid. Karena perputaran uang yang besar, Anthony pun merambah sektor properti.

Anthony pun mengakui bahwa perputaran uang di sektor properti jauh lebih besar daripada dunia Food and Beverage (FNB).

Tag: Anthony Sudarsono, Properti, Pengusaha

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Instagram/Anthony Sudarsono