Kamis, 25 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Laris Manis, Pengusaha Ini Jadi Pesulap Selama Pandemi Corona!

Foto Berita Laris Manis, Pengusaha Ini Jadi Pesulap Selama Pandemi Corona!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pengusaha pariwisata yang dirintis seorang diaspora Indonesia di Jepang harus terdampak corona. David John kehilangan bisnis yang telah ia rintis selama bertahun-tahun di Tokyo.

Dilansir dari Okezone di Jakarta, Senin (13/7/2020) beruntung pria kelahiran Jambi memiliki keahlian sulap yang ia bawakan secara virtual ke seluruh dunia.

Baca Juga: Rakyat Jelata Meronta, Pengusaha India Pakai Masker dari Emas!

Dari rumahnya di Tokyo, David John menghibur kliennya dengan berbagai trik yang dibalut komedia.

"Pagi saya bisa perform untuk keluarga di Paraguay, dua jam kemudian perform untuk satu keluarga di Brasil, kemudian sorenya bisa ke Amerika," ujarnya.

Bisnis pariwisatanya boleh tergerus, tapi kehidupan tetap harus terus berjalan. Kebutuhan hidupnya pun harus terus dipenuhi.

Lewat sulap virtualnya, ia kerap membagikan trik sederhana setiap di akhir sesi yang berlangsung selama satu jam. Kareen Gunawan, seorang diaspora Indonesia di Singapura, dan anaknya yang berusia 10 tahun sangat menikmatinya.

"Pengalamannya memang menyenangkan ya, bukan cuma entertaining tapi juga ada sesuatu yang dipelajari. Dan sesudah itu bisa dipraktikkan," ujar Kareen Gunawan, penonton di Singapura.

Tak hanya menghibur keluarga atau anak-anak, David juga sering diminta perusahaan-perusahaan besar, termasuk Google dan Alibaba untuk menghibur para karyawannya.

"Karena sekarang para karyawan bekerja dari rumah dan mereka ingin menjaga kesehatan mental, supaya semua masih tetap bisa bekerja dengan kesehatan mental yang bagus. Buat mereka itu sesuatu yang penting," ujar David John lagi.

David yang telah 20 tahun tinggal di Jepang tak pernah membayangkan bisa menjadi pesulap global. Setelah meninggalkan dunia IT beberapa tahun lalu, dia kemudian merintis bisnis pariwisata di Tokyo.

Sebelum adanya corona, ayah satu anak ini menyediakan layanan tur keliling Jepang kepada turis internasional, banyak diantaranya dari Indonesia.

Ia memang menjadikan sulap sebagai pekerjaan sampingan di akhir pekan selama 12 tahun lebih. Tapi semuanya berubah saat pandemi corona datang.

"Bisnis pariwisata itu bener-bener anjlok hampir dalam semalam semua hilang. Dan sekarang apa yang kita lakukan sebagai entertainer. Saya beruntung ya saya (bersyukur) kepada Yang Maha Kuasa saya punya skill lain yang bisa saya pakai untuk berkarir," lanjut David.

Pria 43 tahun ini telah melakukan lebih dari 70 pertunjukan secara virtual sejak April. Dia mempromosikan lewat Airbnb dan memasang harga mulai dari USD12 dolar atau sekitar Rp172.000 per orang.

Meski demikian, pesaing pun mulai datang. Tapi karena ia mahir bahasa Indonesia, Inggris dan Jepang, ia berhasil menawarkan sesuatu yang berbeda.

"Saya menggabungkan dua unsur ini magic and tourism. Dalam performance saya itu juga jadi alasan kenapa saya menggunakan baju khas Jepang, karena inilah yang bisa membedakan saya dengan pesulap lain," imbuh David.

Meski saat ini David membawa unsur pariwisata ke dalam pertunjukan sulapnya, ia berharap suatu hari nanti bisa kembali membawa trik sulap ke bisnis pariwisatanya. Ya, nanti ketika Jepang dan dunia telah pulih dari pandemi.

Tag: Pengusaha, Jepang

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Twitter/VOAIndonesia