Selasa, 19 Maret 2024 Portal Berita Entrepreneur

Kisah Orang Terkaya: Bill Gates, Bos Microsoft yang Putus Kuliah

Foto Berita Kisah Orang Terkaya: Bill Gates, Bos Microsoft yang Putus Kuliah
WE Entrepreneur, Jakarta -

Bill Gates sempat menyandang status orang terkaya dunia yang sangat terkenal di jagat teknologi. Ia mendirikan Microsoft yang menjelma sebagai perusahaan software terbesar di dunia. Perjalanan Bill Gates mendirikan Micorosft penuh pengorbanan. Ia bahkan sampai drop out dari kampusnya di Harvard Univeristy.

Meski demikian, menurut Forbes Real-Time Net Worth, Bill Gates adalah orang terkaya ke-2 dunia dengan kekayaan bersih mencapai USD109,9 miliar atau Rp1.586 triliun.

Bill Gates memiliki nama lengkap William Henry “Bill” Gates III. Ia lahir Seattle, Washington pada 28 Oktober 1955. Ayahnya bernama William Henry Gates II, sedangkan sang ibu, Mary Maxwell Gates meninggal dunia tahun 1994.

Baca Juga: Raksasanya Bill Gates Mau Beli Mortal Kombat, Gelontorin Duit...

Ayah Gates adalah pengacara kondang pada masanya. Sedangkan sang ibu Gates menduduki dewan pimpinan di berbagai perusahaan.

Di keluarga yang berada itulah, Bill Gates tumbuh besar dan memiliki keluarga yang supportif atas minatnya pada komputer. Namun, di sisi lain, saat berusia 13 tahun Gates tidak suka dikontrol orang tuanya.

Pada sebuah makan malam, Gates berkata cukup kasar pada sang ibu karena sebuah pertengkaran. Sang ayah pun melempar botol minum ke wajah anaknya.

Gates akhirnya dibawa ke seorang terapis. Sang konselor menyatakan bahwa Bill Gates akan selalu menang dalam perdebatan sehingga disarankan untuk tidak terlalu mengekangnya.

Ibu dan ayah Gates akhirnya membiarkan anaknya tumbuh mandiri dan tidak mengekangnya lagi. Gates pun gemar berpetualang untuk menyalurkan hobinya mengutak atik komputer.

Dia pernah menghabiskan beberapa malam di University of Washington untuk main komputer gratis. Dia pernah pula bekerja paruh waktu sebagai programmer di sebuah power plant di selatan Washington.

Sejak kecil, Bill Gates telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia komputer. Perkenalannya pada komputer adalah saat ia berusia 13 tahun di mana saat itu disekolahnya, Lakeside School membeli perangkat terminal Teletype Model 33 ASR dan beberapa komputer General Electric (GE) untuk para siswa. Program komputer pertama yang ia tulis saat itu menggunakan bahasa pemrogaman BASIC.

Baca Juga: Calon Dokter, Putri Bill Gates Akui Lahir di Keluarga Istimewa

Pada 1973 Bill lulus dari Lakeside School, sekolah khusus pria dengan nilai yang memuaskan. Ia diterima di Harvard College dan bertemu dengan Paul Allen. 

Selama kuliah Bill selalu menghabiskan waktu dengan computer kampusnya. Saat MITS Altair 8800 berbasis CPU Intel 8080 diluncurkan, Bill dan Paul Allen melihat ini sebagai kesempatan emas untuk memulai usaha perangkat lunak sendiri. Bill kemudian membicarakan niatnya untuk membangun usaha perangkat lunak ini kepada orang tuanya yang kemudian didukung sepenuhnya oleh kedua orang tuanya.

Namun, setelah 2,5 tahun berkuliah Bill Gates memutuskan untuk drop out demi mengembangkan Microsoft bersama Paul Allen. Meski berat, orang tuanya mendukung keputusannya itu.

Namun Gates pernah menyatakan bahwa ia menyesal tidak sempat menyelesaikan kuliahnya. Dia pun meminta agar para mahasiswa tidak mengikuti jejaknya.

“Saya kira drop out kuliah bukan ide yang bagus. Saya senang bisa menempuh kuliah meski hanya dua setengah tahun. Saya melengkapi beberapa kuliah dengan kursus online,” kata Gates dalam sebuah pidato di Universitas Chicago.

Meski demikian, pilihan Bill Gates untuk drop out memang tepat baginya. Perusahannya berhasil mendominasi pasar sistem operasi komputer pribadi dengan MS-DOS-nya pada pertengahan 1980-an, diikuti dengan jajaran sistem operasi Microsoft Windows.

Baca Juga: Bill Gates: Mendesak! Semua Orang Akan Menggunakan Vaksin Corona

Namun, pada 1990, Bill Gates sempat tersandung dalam bisnisnya. Bill Gates dituntut Departemen Keadilan Amerika Serikat karena melakuan monopoli terhadap perusahaan-perusahaan kecil. Pada 1999 ia juga sempat tersandung masalah undang-undang bisnis di Amerika Serikat.

Namun kasus-kasus yang ia hadapi tak sampai membuat usahanya hancur, malah Microsoft semakin berkembang pesat hingga saat ini.

Saat Bill dan Paul Allen membangun Microsoft, mereka memiliki misi "sebuah komputer di setiap desktop dan di setiap rumah". Mimpi itu tampak tidak masuk akal bagi kebanyakan orang. Namun saat ini, visi mereka telah terwujud.

Kini, sistem operasi Windows masih sangat dominan dipakai di mayoritas komputer. Dan belum ada pesaing yang cukup berarti.

Bill menikahi Melinda French pada tahun 1994 dan dikaruniai tiga anak. Saat ini, Bill dan Melinda Gates memimpin yayasan amal yang diberi nama Bill & Melinda Gates Foundation. Bersamaan dengan itu, secara mengejutkan pada bulan Januari tahun 2000 Bill Gates memutuskan hengkang dari Microsoft dan memilih untuk fokus pada yayasan filantropi tersebut.

Baca Juga: Masyarakat AS Ogah Pakai Masker, Istri Bill Gates Bilang Begini

Tujuan utama yayasan itu adalah memperbaiki sistem kesehatan dan mengurangi kemiskinan ekstrem di seluruh dunia, dan memperluas kesempatan pendidikan serta akses ke teknologi informasi di Amerika Serikat. 

Yayasan yang berpusat di Seattle, Washington ini diawasi oleh tiga anggota dewan kepercayaan yakni Bill Gates sendiri, sang istri Melinda Gates dan miliarder Warren Buffett. Bagi Bill Gates sendiri, fokus kepada filantropi dan rajin bersedekah di sana adalah investasi terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya.

Tag: Kisah Orang Terkaya, Bill Gates, Microsoft Corporation

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters.