Hanya dalam waktu kurang dari dua bulan, Mukesh Ambani yang merupakan pria terkaya di Asia berhasil mengumpulkan USD22 miliar melalui raksasa Reliance Industries miliknya. Ia berhasil membuat raksasa minyak ke telekomunikasi di tengah lockdown yang ketat di India.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (25/6/2020) prestasi ini meningkatkan kepercayaan investor mulai dari Facebook hingga kerajaan Arab Saudi. Bahkan mendorong Mukesh Ambani kembali jajaran 10 miliarder terkaya di dunia setelah absen selama sembilan tahun.
Baca Juga: 7 Fakta Mukesh Ambani, Pria Pertama di Asia yang Jadi Orang Terkaya Kesembilan di Dunia
Kini, ia merupakan orang terkaya No. 9 di dunia dengan kekayaan bersih USD64,1 miliar (Rp913,6 triliun), Ambani telah menambahkan USD27,3 miliar untuk kekayaannya sejak daftar Forbes World Billionaires bulan Maret, di mana ia berada di posisi No.21 dengan USD36,8 miliar.
Posisi Top 10 dunia bukanlah kali pertama Ambani merasakannya. Dia pertama kali membobol grup langka itu pada 2008, ketika dia berada di posisi ke-5 dunia dengan USD43 miliar dan tetap berada di posisi 10 teratas selama tiga tahun berturut-turut hingga 2011.
Pada tahun 2009, ia berada di urutan ke-7 meskipun kekayaan bersihnya anjlok menjadi USD19,5 miliar setelah krisis keuangan global 2008. Pada tahun 2010, ia naik ke No. 4 dengan USD29 miliar dan turun kembali ke No. 9 setahun kemudian dengan USD27 miliar, di tengah pemulihan global. Akhirnya, ia pun keluar dari 10 besar di tahun 2012.
Kebangkitan Ambani kali ini banyak berkaitan dengan bagaimana taipan itu memutar minyak dan petrokimia raksasanya ke dalam usaha baru yang berkembang pesat di bidang telekomunikasi dan ritel. Bahkan rekannya pun memujinya.
"Mukesh telah mengubah wajah Reliance dari petrokimia menjadi teknologi," ujar rekan miliarder Harsh Goenka, ketua Grup RPG. "Bahwa investor global berebut untuk mengambil sepotong Jio selama pandemi global, tidak kekurangan yang luar biasa." tambahnya
Kini, lebih dari dua pertiga dari dana USD22 miliar dihimpun dengan melepas 25% saham di Jio Platforms, unit telekomunikasi dan broadband yang tumbuh cepat dari Reliance, kepada beberapa investor paling lihai di dunia.
