Kamis, 25 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Bos Twitter Rogoh Kocek Rp150 Miliar untuk Lindungi Narapidana dari Corona

Foto Berita Bos Twitter Rogoh Kocek Rp150 Miliar untuk Lindungi Narapidana dari Corona
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pendiri sekaligus CEO Twitter Jack Dorsey baru-baru ini mengumumkan donasi USD 10 juta (Rp150 miliar) kepada REFORM Alliance. Organisasi tersebut bergerak untuk mereformasi peradilan pidana.

Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (14/4/2020) donasi tersebut diberikan Dorsey untuk menyediakan perlindungan pribadi pada setiap penjara dan ruang tahanan di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Setelah Corona, Bos Twitter Bolehin Pegawai WFH Selamanya, Enak Banget!

"Saya bersyukur REFORM ada. Sistem peradilan pidana harus berubah. Kehadiran Covid-19 menambah ketidakadilan, dan REFORM jadi yang paling tepat untuk membantu," ujar Dorsey.

Jack Dorsey mengatakan, sumbangan sebesar USD 10 juta yang diberikannya akan datang dari Start Small Foundation yang dibentuknya pada akhir bulan lalu sebagai respons virus corona.

"Tujuannya untuk memastikan bahwa populasi orang yang dipenjara, petugas pemasyarakatan, petugas kesehatan, dan petugas yang bekerja di negara bagian, pemerintah federal dan fasilitas swasta terlindungi dari penyebaran Covid-19," tulis Dorsey lewat akun Twitter miliknya.

Menurut data Prison Policy Initiative, jumlah narapidana di Amerika Serikat (AS) disebut mencapai 2,3 juta orang. Sementara Biro Statisitik Tenaga Kerja AS mencatat, ada lebih dari 400 ribu petugas pemasyarakatan dan narapidana pada Mei 2019.

CEO REFORM Alliance Van Jones melontarkan, donasi USD 10 juta dari Dorsey cukup untuk menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi setiap tahanan di Amerika Serikat.

"Hadiah ini bukan hanya bantu melindungi jutaan orang dari ancaman Covid-19, tapi dukungan ini juga menandai titik balik bagi gerakan reformasi peradilan pidana. Jack (Dorsey) akan memberikan masker untuk setiap penjara di Amerika, dan berpotensi menyelamatkan puluhan ribu nyawa," tuturnya.

Tag: Jack Dorsey, Twitter, Virus Corona, Covid-19

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/Chris Wattie